POLMAN, RAKYATSULBAR.COM — Pendamping Program keluarga harapan ( PKH) Kordinator PKH Kabupaten Polman mengklarifikasi adanya bantuan PKH yang turun namun tidak diterima oleh Kelompok penerima manfaat (KPM), ditemui di kantor DPRD Polman Rahmat Pendamping PKH mengakui bahwa bantuan tersebut sudah turun namun tidak diterima oleh penerima manfaat lantaran di ambil oleh anak penerima manfaat tersebut.
“Memang di tahun 2022 bantuan penerima manfaat PKH ada masuk di rekening, namun setelah di telusuri jejak digital bersama dengan penerima dan menprint out rekening koran tersebut bantuan itu ada masuk sebesar Rp750 ribu dan pengakuan si penerima dia tidak penerima uang tersebut sehingga mengadukan hal ini Kedewan dan setelah di telusuri lagi ternyata bantuan tersebut di tarik langsung oleh anaknya dan si penerima manfaat tersebut mengakuinya,”jelas Rahmat pendamping PKH Wilayah II Kabupaten Polman, Senin (32/10/22)
Menurut Rahmat Pihak pendamping tidak pernah memegang ATM penerima manfaat karena ATM tersebut di pegang langsung oleh penerima manfaat dan dicairkan oleh anaknya tanpa sepengetahuan oleh penerima sehingga hal ini di luruskan biar terang benderang.tambah Rahmat.
Sementara itu ketua komisi IV DPRD Polman Rusnaedi mengatakan aduan warga terkait bantuan PKH yang tidak diterima warga sudah di klarifikasi dan hal ini memang benar adanya bantuan itu ditarik oleh anaknya tanpa sepengetahuan oleh si penerima manfaat sehingga datang melapor ke dewan dan itu sudah di tuntaskan oleh penerima dan Pihak PKH. semoga saja kejadian ini tidak terulang lagi, Ujar Rusnaedi.
Sebelumnya Warga Alu kecamatan Alu Salbiah mengaku dirinya sudah tiga kali bolak balik ke ATM mencoba menarik dana bantuan PKH nya, tapi saldonya selalu kosong.
” Tahun lalu saya masih terima PKH Rp750 ribu per triwulan, tapi sekarang tidak lagi, Makanya saya pertanyakan karena anak saya masih ada yang sekolah, buktinya saat di cek nama saya terdaftar penerima PKH dan status pengiriman dananya sukses ditransfer. Tapi tidak ada saldonya,” paparnya, saay do temui belum lama ini
Warga lainnya Hasna juga menuturkan hal yang sama, selama dua tahun ia mengaku tidak pernah lagi terima dana PKH, padahal namanya terdaftar dalam deretan nama penerima PKH sampai sekarang.
” Anak saya tiga, dua sudah berkeluarga, satu masih sekolah di SMA, ” terangnya.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Polman Muliadi geram, dan ia mendesak instansi terkait mulai Dinsos, Capil.dan koordinator PKH mencari penyebab masalah ini.
“Inikan sudah ada bayangan, penerima PKH namanya terdaftar dan transfer dananya statusnya berhasil, tapi dana bantuannya kemana, perlu diusut ini,” tegasnya
Operator SIKS-NG Polman, Risma Abbas menduga penyebab terputusnya dana aliran bantuan PKH ke rekening penerima manfaat, karena adanya pergerakan data Dinas Catatan Sipil.
“Misalnya ada yang meninggal dan penambahan itu semua menyebabkan data Capil nya berubah, Kendati demikian, Risma membenarkan penerima PKH atas nama Salbiah status pengiriman dana bantuannya sukses terkirim ke rekeningnya. Saya cuma mengecek memang berhasil statusnya, harusnya dananya sudah turun ke rekening penerima, ” bebernya. (Erw/*)