MAKASSAR, RAKYATSULBAR.COM – Koordinasi Perguruan Tinggi Agama Islam (Kopertais) Wilayah VIII (Sulawesi, Maluku, dan Papua) Prof. Dr. Hamdan Johannes mengaku cemburu melihat prestasi gemilang yang disandang Universitas Muslim Indinesia (UMI) Makassar, selama ini.
“Saya cemburu dengan percapaian UMI selama ini. Mulai akreditasi unggul hingga capaian penambahan guru besar. Kecemburuan yang tak selesai,” ucap Prof. Dr. Hamdan Johannes saat memberikan sambutan pada wisuda UMI periode II tahun 2022 di Hotel Claro Makassar, Minggu (30/10/22).
Diketahui, UMI menggelar wisuda pada Sabtu, Ahad, Senin 29, 30, 31 Oktober 2022. Wisuda Periode II tahun 2022 ini mengukuhkan kurang lebih 3. 600 wisudawan dan wisudawati program Profesi, D3, Sarjana, Magister dan Doktor lingkup UMI.
Rektor UIN Alauddin Makassar menuturlan jika UIN Alauddin adalah anak kandung UMI karena UMI membimbingnya sehingga UIN lahir atau berdiri di Makassar.
“UIN anak kandung dari UMI sudah lama dibina UMI. Wajar sangat akselaratif. Juga wajar kami cemburu kepada UMI,” tutur Prof Hamdan.
Tak sampai diaitu, diapun menitip pesan kepada alumni yang diwisudakan hari ini. Selaku Kopertais Wilayah VIII (Sulawesi, Maluku, dan Papua).
Dia berharapan alumni UMI menjadi sarjana yang mengabdi untuk kemanusiaan di masyarakat.
“Saya harap jadilah serjana mengabdi pada kepada kemanusiaan, junjung nilai kemanusiaan tiap saat jika bersentuhan dengan masyarakat,” pesanya.
Terakhir Profesor penulis buku “Melawan Takdir” ini mengingatkan alumni UMI agar mengabdi kepada kedua orang tua. Karena pengorbanan orang tua seganya sehingga mahasiswa bisa meraih gelar tertinggi.
Oleh sebab itu, ia meminta agar alumni diwisudakan hari ini tak menjadikan gelar sarjana sebagai aksesoris semata. Apalagi menjadi alumni apologi.
“Jadilah sarjana multi skill, jangan menjadikan gelar sarjana sebagai aksesoris semata. Apalagi menjadi sarjana apaloji dengan dengan berbagai dalil. Itu tdk berlaku,” harapnya. (Yadi)