Jokowi: Hati-hati Buat Petinggi Polri, Stop Bergaya Hidup Mewah

  • Bagikan
Presiden Joko Widodo

JAKARTA, RAKYATSULBAR.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan seluruh Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) dan kepala Kepolisian Resor (Kapolres) agar berhenti mengadopsi gaya hidup mewah di tengah situasi krisis.

Jokowi tidak ingin ada letupan kecemburuan sosial ekonomi karena gaya hidup mewah itu.

“Ini yang semua Kapolda, Kapolres harus tahu pejabat utama Polri. Harus tahu keadaan situasi seperti ini, harus ngerti sehingga punya sense of crisis yang sama.

Hati-hati dengan ini, hati-hati. Oleh sebab itu saya ingatkan masalah gaya hidup, lifestyle, jangan sampai dalam situasi yang sulit ada letupan letupan karena adanya kecemburuan sosial ekonomi, hati-hati,” kata Jokowi dilihat dari tayangan Sekretariat Presiden, Sabtu (15/10).

Kepala negara berpesan para perwira polisi tidak saling gagah-gagahan karena memiliki kendaraan yang bagus. Jokowi minta hal ini disetop.

“Saya ingatkan yang namanya Polres, Kapolres yang namanya Kapolda yang namanya seluruh pejabat utama perwira tinggi ngerem total masalah gaya hidup.

Jangan gagah-gagahan karena merasa punya mobil bagus atau motor gede yang bagus. Hati-hati saya ingatkan hati-hati,” ujarnya.

Jokowi mengatakan, saat ini perilaku polisi bisa dipantau masyarakat di media sosial. Dia sudah banyak mendapat laporan mengenai gaya hidup polisi mewah. Hal ini mengganggu kepercayaan publik terhadap Polri.

“Masanya yang lalu, lalu sudah usai, teknologi sekarang ini menyebabkan interaksi sosial berubah total. Sosial media bisa menggambarkan, bukan hanya TV, bukan hanya media cetak, media online, pribadi-pribadi kita sekarang bisa menjadi surat kabar, bisa menjadi media yang setiap saat bisa memunculkan perilaku-perilaku kita setiap hari kayak apa meskipun sembunyi-sembunyi,” tuturnya.

“Saya terlalu banyak mendapatkan laporan, sehingga kembali lagi gaya hidup, urusan kecil kecil tetapi itu bisa mengganggu kepercayaan terhadap Polri.

Urusan tadi urusan mobil urusan motor gede, urusan remeh temeh aja sepatutnya apa, bajunya apa, dilihat masyarakat sekarang ini itu yang kita harus mengerti dalam situasi dunia penuh keterbukaan,” ucapnya. (Rakyatsulsel)

  • Bagikan