“Tim sudah bergerak sesuai dengan pengalaman yang ada. Kemudian mengenalkan saya secara pribadi maju di kontestasi Pilgub Sulbar. Sosok saya selaku akademisi ingin maju bagian kontestasi dipilih oleh seluruh rakyat Sulbar,” ungkapnya.
Kendati, saat ditanya akankah dirinya akan menjadi calon pendamping 02 untuk figur lain. Dia menegaskan, sejak awal telah membulatkan tekad jika maju di pilkada posisi 01.
Jika ada figur lain yang mengajak sebagai 02 maka, alangkah rugi baginya sehingga dirinya memilih tidak maju bertarung kalau memang hanya posisi sebagai 02 atau calon wakil.
“Harga mati saya maju pilgub 01. Saya bilang tidak sempurna kebijakan yang mau saya lakukan. Kalau kosong 2 lebih baik saya tidak maju. Saya mau kosong 01 karena memiliki kompetensi dan ini yang mau saya kembangkan,” tegasnya.
Olehnya itu, dia menegaskan bahwa tidak ada dalam kamusnya untuk maju 02 . Apalagi sebagai pengalaman dirinya sejak jadi Dekan FT UNM tidak pernah menjadi wakil Dekan. Begitu juga saat jadi Rektor UNM tidak melewati tangga sebagai wakil Rektor.
“Kata orang tidak bisa jadi rektor kalau tidak pernah jadi wakil dekan, wakil rektor tapi saya buktikan,” analoginya.
Maka ditegaskan, jikalau kelak maju Pilgub hanya posisi 02 tak dilanjutkan, karena masih ada di atasnya sehingga tidak leluasa mengambil kebijakan dalam rangka dengan tagline unggul maju dan sejahtera. Posisi 02 baginya susah untuk mewujudkan kalau duduk di pemerintahan sebagai wakil.
“Memang saya mau menuangkan ide dan pikiran secara maksimal di mana pun saya diberi amanah. Kalau amanah itu menjadi saya 02, saya tidak bisa karena banyak ide dan gagasan saya ambil kebijakan nantinya,” bebernya.
Dia menambahkan, tujuan maju di Pilgub Sulbar bukan mencari kursi singgasana dan menikmati kekuasaan. Ia benar-benar mau kerja untuk daerahnya. Ia juga berfikir jika ditakdirkan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat . Itulah yang membuat panggilan jiwanya mengabdikan di Sulbar.
“Kalau keluarga itu, sudah tahu perjalanan hidup saya. Kalau saya mau sesuatu tidak ada yang mencoba tidak setuju. Karena sudah melihat buktinya semua. Alhamdulillah sudah kita wujudkan. Sehingga kita melangkah, keluarga memberikan dukungan. Karena sudah tahu perjalanan saya,” jelasnya lagi.
Diakui jika, pernyataan teman-teman di beberapa perguruan tinggi sudah mendukung maju di Sulbar. Ini semua kata dia, perlu memang persiapan-persiapan matang karena sudah ada dukungan tokoh masyarakat di Sulbar.
“Potensi-potensi itu ikatan alumni besar, mahasiswa perguruan tinggi besar, itu bisa memberikan dukungan. Artinya kalau semua pikiran ini harapan maju kitalah bagian dari pilihannya,” sebutnya.
Terakhir dia menyampaikan jika, sejauh ini komunikasi sama pimpinan parpol sangat lancar. Baik di Pusat daerah hingga di Sulsel dan Sulbar. Semua agar menjaga hubungan yang baik.
“Sejauh ini komunikasi lancar, baik NasDem, PDIP, Golkar, PAN, Demokrat, PKB, Gerindra. Saya akrab sama pengurus pusat dan daerah,” pungkasnya.
Sebagai pengamat melihat peluang kedua figur ini. Apa peluang dan tantangan di daerah masing-masing.