MAKASSAR, RAKYATSULBAR.COM – Rekrutmen Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) tengah berlangsung di masing-masing bawaslu kabupaten/kota. Salah satu yang harus diwaspadai yakni munculnya calon titipan yang dilakukan pihak berkepentingan.
Indikasi itu mulai muncul setelah Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Selayar dan Palopo menemukan calon pendaftar Panwascam yang ternyata juga terdaftar sebagai anggota partai poliitik (Parpol).
Ketua Bawaslu Selayar, Suharno mengatakan, sampai pendaftaran ditutup kemarin, pihaknya menemukan adanya empat orang pendaftar yang namanya juga tercatat di Sistem Informasi Partai Politik (Parpol).
“Ada empat orang kita temukan namanya terdaftar di Sipol parpol,” ujarnya, Selasa (27/9/22).
Untuk memastikan dia bukan kader parpol akan didalami pada saat tes wawancara jika yang bersangkutan lolos tes verifikasi administrasi dan CAT.
“Kita juga sampaikan kalau memang dia bukan kader parpol harus ada surat pernyataan. Kami akan dalami saat tes wawancara. Kami juga masih memberikan kesempatan kepada mereka untuk menyampaikan ke KPU bahwa dia bukan bagian dari partai,” jelasnya.
Sementara Bawaslu Palopo menerima laporan adanya tujuh calon Panwascam yang namanya tercatat di Sipol parpol. “Ada tujuh laporan. Mereka mendaftar sebagai Panwasca,” kata Ketua Bawaslu Palopo, Asbudi.
Asbudi mengaku banyak dari mereka yang baru mengetahui identitasnya tercatut di parpol saat pendaftaran calon anggota Panwascam, karena salah satu syaratnya adalah bebas dari keanggotaan parpol.
Diketahui, sebanyak 111 orang mengembalian formulir pendaftaran Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) di Kantor Bawaslu Palopo.
Dari pendaftar itu terbanyak dari Kecematan Wara yakni 27 orang. Kemudian disusul Kecamatan Wara Timur 22 orang, Mukajang 11 orang, Telluwanua 11 orang, Bara 15 orang dan paling rendah Kecamatan Sendana 6 orang.
Ketua Pokja perekrutan Panwascam Bawaslu kota Palopo, Sitti Aisyah. Dia mengatakan dengan hasil itu, tahun ini pendaftar mengalami meningkat partisipasi perempuan dalam proses perekrutan Panwascam.
“Dilihat dari total jumlah pendaftar hari ini, perempuan yang turut berpartisipasi mencapai angka sekitar 32 persen dari total 111 orang pendaftar,” terang Sitti Aisyah.
Ia menambahkan, penerimaan pendaftaran bakal ditutup besok sore pada tanggal 27 September 2022. “Selanjutnya pada tanggal 28 hingga 30 September penelitian kelengkapan berkas pendaftaran calon anggota Panwaslu Kecamatan,” ungkapnya.
Diketahui, partisipasi pendaftar perempuan terbanyak di Kecamatan Wara, yakni mencapai 11 orang, disusul Wara Timur sebanyak 7 orang. Sementara di Kecamatan Wara Utara dan Bara, masing-masing pendaftar perempuan hanya berjumlah 1 orang.
Terpisah, Komisioner Bawaslu Kota Makassar, Sri Wahyuningsih menegaskan, proses perekrutan Panwascam sangat ketat.
“Jadi pertama kita melakukan seleksi administrasi, selanjutnya seleksi melalui CAT, kalau ada 10 yang lolos kita hanya mengambil 6 orang untuk dilakukan proses wawancara,” ujarnya.
Ia mengaku sangat mudah untuk melakukan pengecekan terhadap calon panwascam jika terdaftar sebagai anggota parpol. “Kita akan cek melalui Sipol,” jelasnya.
Ketua Bawaslu Soppeng, Winardi mengaku sangat teliti dalam perekrutan Panwascam untuk menghindari calon titipan. “Kami akan teliti berkas mereka. Kami akan pastikan NIK dan namanya tidak terdaftar di salah satu partai,” singkatnya.
Bawaslu Kabupaten Takalar sendiri berupaya agar perekrutan calon Panwascam bersih dari simpatisan dan kader partai politik.
Ketua Bawaslu Kabupaten Takalar, Ibrahim Salim membeberkan, sejak pengambilan formulir pendaftaran yang telah berjalan sudah ada yang ditemukan pendaftar yang tercatat sebagai kader Parpol di Sipol.
“Ada beberapa orang terdeteksi sebagai kader parpol yang mendaftar menjadi Panwaslu,” ungkap Ibrahim.
Ibrahim juga menjelaskan, yang bersangkutan mengaku bukan kader parpol dan merasa tidak pernah menyerahkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) kepada orang atau Parpol.
“Jadi saya sampaikan silahkan buat laporan atau surat keterangan bahwa mereka tidak pernah terlibat dari kepengurusan parpol, jika tidak pernah (jadi kader Parpol),” tuturnya.
Ia menambahkan, dengan adanya Sistem Informasi Partai Politik (Sipol) sudah mudah untuk mengecek apakah yang melakukan pendaftaran tersebut kader Parpol atau bukan.
“Setiap peserta kita suruh melakukan pengecekan (NIK) melalui Sipol itu. Disinilah mereka dapat terdeksi,” ucapnya.
Selanjutnya, jika proses pendaftaran Panwascam sudah selesai, maka akan diverifikasi administrasi kemudian pendaftar akan mengikuti test CAT.
Lalu untuk tahap selanjutnya Bawaslu juga akan mengumumkan nama-nama calon Panwascam tersebut untuk meminta tanggapan dari masyarakat.
“Kembali lagi, ini untuk menghindari jangan sampai yang melakukan pendaftaran ada simpatisan parpol,” ucapnya.
“Kalau sudah dinyatakan lolos administrasi kita membuka tanggapan masyarakat. Karena pengalaman perekrutan Panwascam 2016 dan Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2017, setelah kita umumkan lolos verifikasi administrasi banyak tanggapan masyarakat. Tanggapan masyarakat bisa langsung ke Bawaslu, bisa juga mengirim lewat email,” sambung Ibrahim.
Soal identitas yang melapor, Ibrahim memastikan menjaga kerahasiaan yang memberikan tanggapan tersebut. “Jadi informasi itu akan kita klarifikasi juga terhadap pendaftar (calon Panwascam) tersebut, apakah betul atau tidak,” bebernya.
Olehnya itu Ibrahim pun sangat mengharapkan semua masyarakat Takalar memantau Proses pendaftaran Panwascam ini.
“Karena kami memiliki keterbatasan, kalau bukan bantuan masyarakat kita tidak tahu bagaimana yang mendaftar ini. Karena kita ini ingin betul-betul Panwascam ini netral,” bebernya.
Diketahui kerja-kerja Panwascam ini sangat berat juga penuh resiko dan pastinya berpotensi ada kepentingan dari pihak yang ingin menang dengan segala cara. Sehingga, lanjut Ibrahim, Bawaslu Takalar memastikan setiap penyelenggara Pemilu, mulai dari Pengawas TPS sampai Bawaslu Kabupaten akan dijamin keamanannya dan dijaga oleh pihak kepolisian.
“Setelah dilantik nanti, teman-teman nanti akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan TNI dalam setiap tugasnya,” pungkas Ibrahim. (Fahrul/ Rakyatsulsel)