Soal Kasus Jenazah Ditandu Warga di Campalagian, Bupati Sebut itu Miskomunikasi

  • Bagikan
H. Andi Ibrahim Masdar (Foto : Sudirman/Rakyatsulbar.com)
H. Andi Ibrahim Masdar (Foto : Sudirman/Rakyatsulbar.com)

POLMAN, RAKYATSULBAR.COM– Soal kasus Jenazah yang ditandu di Campalagian Kabupaten Polewali Mandar, dengan alasan tidak adanya mobil Jenazah, yang beberapa waktu lalu sempat viral di media sosial.

 

Menanggapi kasus tersebut, Bupati Polman, Andi Ibrahim Masdar mengaku itu hanya miskomunikasi saja. Ia menjelaskan, di Puskesmas Campalagian memang tidak ada  mobil Jenazah, namun yang ada itu hanyalah mobil untuk orang sakit saja.

 

Mobil Jenazah itu tidak ada memang di Puskesmas Campalagian, tapi mobil Jenazah kita itu sudah bagikan ke Masjid-masjid yang ada di Campalagian semua kita kasi,” terang Bupati Polman.

 

Baca juga : https://rakyatsulbar.com/2022/09/22/massa-aksi-minta-kepala-puskesmas-campalagian-dicopot/

 

“Hanya tidak sabaran, itukan mobil setiap harinya jalan, jadi sopirnya kan tidak ketemu, jadi harus ditelpon dulu baru datang, kalau tidak sabaran ya  itulah, jadi kalau memang ada yang salah yah saya lah yang salahkan , tidak usah salahkan orang lain, karena saya Bupati,”  sambung AIM saat di wawancarai sejumlah media.

 

Ia mengatakan, tidak mungkin orang mati kita naikkan di mobil ambulans khusus untuk orang yang sakit.

 

“Tidak begitu, orang mati dan orang sakit itu ambulas nya lain. Saya minta teman-teman wartawan, yang berbaur politik bisa di tepis lah, jangan lah yang ini, dilihat kenyataannya baik-baik,”ucap AIM.

 

Bupati Polman menambahkan, hampir semua masjid yang ada  di Kabupaten Polman itu dari 999 masjid itu, sudah lebih 100 masjid yang telah di bantu mobil ambulance, utamanya yang ada di jalan poros.

 

“Jadi kurang apa lagi,” jelas Bupati Polman dengan singkat. (*)

  • Bagikan