MAMUJU, RAKYATSULBAR.COM – Pengukuhan dan Rapat Kerja Daerah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), masa Khidmat 2020 -2025, Sabtu (17/9/22) di ruang serbaguna Hotel d’Maleo Mamuju.
Pengukuhan tersebut dipimpin langsung oleh, Ketua MUI Pusat K.H. Masduki Baidlowi, M.Si, dan disaksikan langsung oleh para tamu undangan.
Ketua MUI Pusat K.H. Masduki Baidlowi, mengatakan, selamat kepada seluruh Majelis Ulama Indonesia Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), dibawa kepemimpinan Dr.K.H.M.Napis Djuaeni, dengan kepemimpinannya bisa semakin baik untuk masyarakat Sulbar.
Ketua MUI Pusat mengungkapkan, bagaimana supaya MUI di Sulawesi Barat ini bisa mengembangkan ajaran Islam Wasathiyah itu dalam ranah dunia maya, karena di dalam dunia nyata itu sudah dilakukan, dan mubalig-mubalig itu sudah banyak yang dilahirkan, bahkan hingga sampai ke desa-desa.
Namun kata dia, untuk anak mudah sekarang, main nya tidak di dunia nyata lagi, tapi di maninya di dunia maya. Sehingga kita berharap agar dakwah itu bukan hanya di kalangan orang tua saja, namun juga bisa di kalangan muda, dengan cara membuat sebuah program Dakwah digital.
Baca juga : https://rakyatsulbar.com/2022/09/17/ini-susunan-pengurus-mui-sulbar-masa-khidmat-2020-2025/
” Saya harap, bagaimana supaya dakwah dari Majelis Ulama Indonesia di Sulawesi Barat ini bisa diterapkan di kalangan muda, dan jangan yang di dakwah itu hanya kalangan tua saja, anak mudah juga ikut,” kata K.H. Masduki Baidlowi.
Ketua MUI Pusat menyampaikan, langka -langka inilah yang harus dibentuk dalam sebuah program-program khusus untuk anak -anak muda, ia pu berharap kepada Ketua MUI Sulbar, nantinya bisa mengerakkan dan kolaborasi antara komisi dan pengurus, agar bagaimana cara untuk melatih anak mudah agar bisa aktif dalam membuat program-program di media digital.
“Sekarang itu bisa membuat video pendek dan lucu, tapi bernilai dakwah yang menyenangkan, dan hal-hal seperti itu. Dan itu butuh pelatihan-pelatihan khusus,”terang K.H. Masduki Baidlowi.
Lanjut ” Saya berharap kepada MUI Sulbar dalam program kerjanya nanti, salah satu prioritas program itu adalah melakukan pelatihan terhadap anak-anak mudah untuk berlatih media digital dalam konteks dakwah di dunia maya,” sambung K.H. Masduki Baidlowi.
Baca Juga : https://rakyatsulbar.com/2022/09/17/perseroda-ryan-latief-broker-ex-pt-vale-pedagang-solar/
Sementara itu, Ketua MUI Sulbar Dr.K.H.M. Napis Djuaeni, mengatakan, dengan program tersebut, ia pun akan melakukan tersebut, menurutnya zaman sekarang adalah zaman digital, untuk berdakwah itu bukan hanya di masjid-masjid saja, namun bagaimana agar bisa di lakukan di dunia maya.
” Pesan-pesan agama itu bisa melalui digital, kita ada istilah sama dengan beliau, agar mempertahankan apa yang baik, jika masih bisa dipertahankan, maka itu kita mengambil yang lebih bagus, termasuk ini tadi bagaimana itu dakwah bisa disampaikan melalui digital dengan cara yang baik juga,” terang Napis Djuaeni.
Ia akan memberikan kesempatan untuk para anak mudah, agar bisa mendakwah lewat digital, dan juga orang tua bisa ikut berdakwah melalui digital dengan bantuan orang anak mudah. Dan nantinya akan ada pelatihan untuk pembinaan tersebut.
” Kita ini kan sudah rapat kerja nanti, melalui rapat kerja ini, kita akan susun program-program utama apa-apa saja yang diprioritaskan, dan termasuk ini pelatihan-pelatihan digital, dan perlu ada semacam gambaran yang mudah dipahami dan menyenangkan audiens, bukan untuk meresahkan audiens tetapi menentramkan dan mencerahkan audiens,” terang Napis Djuaeni.
Sementara itu pula, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat, Dr. H. Muflih B. Fattah mengatakan, dengan pengukuhan dan rakerda ini, tentu akan membicarakan soal program -program, dan ia selalu Kanwil Kemenag Sulbar, memberikan apresiasi kepada pengurus, karena program MUI itu separuh dari program Kementerian itu jalan.
Menurutnya, salah satu misi Kementerian Agama adalah peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama. Di MUI ini salah satu tugas yang mulia yang telah ia lakukan yakni, pembinaan pelayanan dan pemberdayaan umat yang ada di Sulawesi Barat.
” Ini temanya yang diusung pengukuhan Islam Wasathiyah menuju peradaban yang lebih bagus, itu sudah sejalan dengan program prioritas Kementerian Agama yakni, penguatan moderasi beragama,” terang Muflih.
“Kita mau, umat ini jangan muncul radikal-radikal yang terlalu mudah menyalahkan dan mengkafirkan dan sebagainya, namun bagaimana ummat dan tokoh -tokoh Agama bisa memberikan pencerahan, sekaligus membawa rahmat kenyamanan dan keharmonisan bagi umat,”sambung Muflih.
Soal program MUI tentang berdakwah melalui digital, Muflih mengatakan, dengan majunya teknologi harus ikut dalam transformasi digital. Karena sekarang ini hampir 70 persen itu dunia milenial yang telah menggunakan teknologi informasi yang cukup canggih.
Olehnya itu, MUI telah merespon bagaimana di lembaga MUI ini bisa menyiapkan perangkat-perangkat teknologi informasi, sehingga tidak tertinggal dengan informasi yang ada, dan selalu terupdate di zaman sekarang ini.
“Kita harapkan MUI ini dan Kementerian Agama, bagaimana agar Islam Wasathiyah Rahmatan Alamin, kita tidak mau ada penceramah yang ekstrim, radikal yang bisa membuat ketidak harmonisan umat, dan di Sulbar ini alhamdulillah masih harmonis semua, kerukunan sendiri masih terjaga baik kerukunan intern, maupun kerukunan antara umat beragama maupun kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah itu yang masih kita jaga betul sampai sekarang,” terang Muflih.
Adapun susunan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Barat masa khidmat 2020-2025, yang baru saja di kukuhkan yakni:
Ketua Umum, Dr.K.H.M.Napis Djuaeni, MA, Wakil Ketua Umum, Dr.H. M. Muflih B.Fattah, MM, Sekretaris Umum H.M. Sahlan, S. Ag, M.Pd, Wakil Sekretaris Umum Abdul Hakim Sy Nira, S.Sos.I, Bendahara Umum Drs.H.A.Mujib, M.SI, Wakil Bendahara Umum, Hj.Wahidah,S.Ag
(Sdr).