MAMUJU, RAKYATSULBAR.COM — Harga beras di pasar Regional Mamuju Sulawesi Barat (Sulbar), mengalami kenaikan.
Hal itu, Edo Sutedjo Pedagang Di pasar regional Mamuju mengatakan, kenaikan harga beras itu bervariasi ada mulai dari Rp2000 hingga Rp15.000 per karung.
“Beras medium ukuran 5 kilogram naik dari harga Rp50.000 menjadi Rp52.000 per karung. Beras ukuran 10 kilogram dari harga Rp100.000 menjadi Rp103.000 per karung. Beras ukuran 20 kilogram naik dari harga Rp195.000 menjadi Rp205.000 per karung dan beras ukuran 25 kilogram naik dari harga Rp225.000 menjadi Rp240.000 per karung,” terang Edo Sutedjo, Kamis (15/9/22).
Kata Edo Sutedjo, harga beras naik itu dari distributornya, sehingga pedagang juga ikut menaikkan harga untuk meminimalisir kerugian.
“Kalau harga beras itu naik dari distributornya, dadi kami juga pengan harus ikut menaikkan, dengan alasan akan rugi jika kami tidak ikut menaikkan,”ucap Edo Sutedjo.
Sementara itu, Edi Asisten manager Suplay Chin Pelayanan Publik Perum Bulog Cabang Mamuju mengatakan, Perum Bulog Cabang Mamuju telah melakukan upaya untuk mengantisipasi lonjakan harga beras dengan menjalankan program ketersediaan pasokan stabilisasi harga ( KPSH ).
Diman program KPSH dilakukan ke sejumlah pasar tradisional, namun kendala yang dihadapi adalah minimnya pedagang yang dijangkau karena pedagang juga melihat kualitas beras.
“Pedagang di pasar tradisional lebih memilih beras kualitas premium, karena peminatnya banyak. Sementara beras di Bulog kualitasnya medium,” terang Edi.
Ia akan melakukan operasi pasar dengan berkoordinasi dengan pemerintah setempat, dan perum Bulog Mamuju siap untuk berpartisipasi.
Diketahui, Perum Bulog Mamuju memiliki 900 ton beras di gudang, dan siap disalurkan ke pasar jika ada permintaan di wilayah Mamuju, Mateng Dan Pasangkayu. Ketahanan beras di Bulog di Mamuju asumsinya mencapai 3 sampai 5 bulan ke depan.
Perum Bulog Mamuju siap serap gabah petani dan bisa menyerap 2000 ton.
(*)