MAMUJU, RAKYATSULBAR.COM – Penguatan kampung Keluarga Berkualitas (KB) di Sulawesi Barat (Sulbar) dalam rangka mendukung program bangga kencana dan percepatan penurunan angka stunting.
Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, Bonivasius Prasetya Ichtiarto, saat diwawancarai wartawan di d’Maleo Hotel Mamuju, Selasa, (13/9/22).
Bonivasius mengungkapkan, penguatan kampung KB tersebut bertujuan untuk mengimplementasikan Inpres nomor 3 tahun 2022 tentang optimalisasi penyelenggaraan kampung KB.
“Kami juga ingin meningkatkan komitmen dari pemerintah provinsi maupun kabupaten dalam pencanangan atau implementasi Inpres tersebut,” kata Bonivasius.
Kata Bonivasius, pemerintah provinsi maupun kabupaten mulai berfikir tentang program-program yang bisa disinergikan dalam mewujudkan kampung KB tersebut.
“Makanya, saya membawa dari kementerian dan lembaga lain sebagai narasumber. Dari Kemenko PMK, Kemendes, Kemenkes, termasuk Kemendagri,” katanya.
Bonivasius pun menjelaskan,soal perbedaan antara pencanangan kampung Keluarga Berencana dan Keluarga Berkualitas.
“Kalau keluarga berencana, indikatornya terkait dengan pengendalian kuantitas penduduk. Contohnya, rata-rata anak yang dilahirkan, serta tingkat partisipasi KB,” kata Bonivasius.
Menurutnya, untuk kampung Keluarga Berkualitas bukan hanya urusan keluarga berencana, pengendalian kuantitas, tapi juga peningkatan kualitas.
“Termasuk juga kesehatan, program stunting, pemberdayaan ekonomi, keamanan, ketertiban, ketentraman, kedamaian dalam keluarga, serta keagamaan. Jadi, lebih komprehensif kampung Keluarga Berkualitas,” katanya. (*).