MATENG, RAKYAT SULBAR. COM – Palang Merah Indonesia (PMI) Unit Markas Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), gelar Pendidikan dan Pelatihan Dasar Angkatan Ke lll Korps Sukarelawan (KSR). Dengan tema: mengembangkan kader relawan yang memiliki rasa komitmen siap berbakti, di Pendopo Rujab Ketua DPRD Mateng, Jalan Tammauni Puekballung, Kabupaten Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat.
Ketua PMI Mamuju Tengah Arsal Aras menyatakan, PMI adalah organisasi kemanusian dan memberikan pertolongan tanpa melihat latar belakang kesukuannya.
Baca juga : https://rakyatsulbar.com/2022/09/01/berkarya-penonton-kader-minggat/
Selain itu, Arsal juga membeberkan,bahwa kader PMI harus memiliki keahlian dalam membantu korban yang membutuhkan pertolongan.
“Ketika sudah memiliki keahlian, ketika menolong orang tetapi bukan sesama suku kita tidak mau tolong atau bukan dari Mamuju Tengah kita abaikan. Sehingga bicara kemanusiaan, kita tidak memandang dia dari mana tetapi kita harus bantu semuanya,” ujar Arsal, Kamis (1/9/22).
Baca juga : https://rakyatsulbar.com/2022/09/01/polres-pasangkayu-gelar-sosialisasi-saber-pungli/
Sejak berdirinya PMI, kata Arsal, kader PMI telah diberikan amanah di tahun 2020 sehingga PMI Mamuju Tengah harus bisa menjadi mitra pemerintah daerah (Pemda). Sebab, Arsal meyakini, Kabupaten Mamuju Tengah dengan usia nya kurang lebih sepuluh tahun belum terlalu banyak membuat sesuatu termasuk terkait aksi kemanusiaan.
Karenanya, untuk mengatasi hal itu Pemda membutuhkan bantuan kepada mitra mitranya salah satunya adalah PMI.
“Saya berterimakasih kepada teman teman pengurus PMI dan relawan PMI, begitu juga dengan yang lainnya seperti Tagana,Pramuka dan lain lain. Seperti yang saya lihat ketika ada bencana sosial di Mateng, mereka lebih dulu ada dari pada pemerintah,” terangnya.
Baca juga : https://rakyatsulbar.com/2022/09/01/brimob-bone-terima-kunjungan-tim-asistensi-srena-mabes-polri/
Arsal juga berharap,dengan adanya mitra mitra pemerintah sehingga semua masalah dan problem yang terjadi di Kabupaten Mamuju Tengah, bukan lagi pemerintah yang paling bertanggung jawab, namun hal itu menjadi tanggung jawab kita bersama.
“Karena hari ini adalah momentum, pendidikan dan pelatihan dasar. Karena itu kita perlu memahami dasar dasar pertolongan. Jangan sampai sebagai relawan tidak memahaminya,” jelasnya. (Zul)