MAKASSAR, RAKYATSULBAR.COM-– Menata kota secara fisik dengan memperindah ruang-ruang publik, termasuk mempercantik lorong-lorong dengan cat dan lukisan warna-warni seperti yang dilakukan saat ini dengan program lorong wisata penting, tetapi jauh lebih penting adalah bagaimana menata batin, mental, akhlak dan menanamkan pentingnya hidup berdampingan yang saling sikatutui yaitu sipakatau, sipakainga dan sipakalebbi.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Makassar Zainal Ibrahim saat membuka acara sosialisasi dan penyuluhan perkuatan keimanan umat bagi puluhan masyarakat lorong wisata dari delapan kelurahan yang ada diwilayah Kecamatan Wajo bertempat di Aula Kantor Camat Wajo Jalan Sarappo, Rabu (24/22).
Penyuluhan Moderasi Beragama bagi agen perubahan perkuatan iman merupakan program Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Makassar yang dilaksanakan berbasis lorong wisata.
“Jadi program ini bentuk dukungan FKUB Kota Makassar dalam mendorong lahirnya agen-agen perubahan dan penanaman nilai-nilai kehidupan toleransi dalam kehidupan masyarakat, khususnya antar dan inter umat beragama, dan itu dimulai dari kehidupan masyarakat di lorong wisata,” ujar Ketua FKUB Kota Makassar Prof. Arifuddin Ahmad dalam pemaparan materinya.
Ketua Panitia Pelaksana Penyuluhan I Made Sukarta menyampaikan, peserta yang hadir mengikuti kegiatan ini adalah para anggota dewan lorong wisata dari delapan kelurahan yang ada di Kecamatan Wajo. Yang mana program ini merupakan kecamatan pertama dilakukan penyuluhan dan akan dilaksanakan pada 15 Kecamatan yang ada.
(Yadi)