IMMIM Kukuhkan Direktur Pesantren IMMIM Putra Tamalanrea

  • Bagikan
IMMIM Kukuhkan Direktur Pesantren IMMIM Putra Tamalanrea
IMMIM Kukuhkan Direktur Pesantren IMMIM Putra Tamalanrea

MAKASSAR,RAKYATSULBAR.COM – Pondok Pesantren Moderen Pendidikan Alquran IMMIM melakukan pengangkatan pegawai struktural baru.

 

Sebanyak empat orang dikukuhkan, masing-masing, Prof Muhammad Amri sebagai Direktur Pesantren IMMIM Putra, Drs Mursyid, M.Pd sebagai Wakil Direktur Pondok Pesantren IMMIM Putra, Lukman Sanusi,MM sebagai Kepala Kampus I Tammalanrea dan Kordinator Kesantrian dan Pembinaan K5S Pondok Pesantren IMMIM Putra.

 

Selanjutnya Firdaus Syukri,SH,MH sebagai Wakil Kepala Ekstrakurikuler Kampus 1 Pondok Pesantren IMMIM Putra Tamalanrea.

 

Pengukuhan dipimpin Ketua Dewan Pembina Pusat YASDIC IMMIM Zulkifli Fadli, Jumat,19 Agustus 2022 di Aula Pesantren IMMIM Jl Perintis Kemerdekaan Km 10, Tammalanrea, Makassar.

 

Prof Muhammad Amri menyampaikan tentang langkah pertama yang akan dilakukan sebagai Direktur Pesantren IMMIM Putra adalah bagaimana melihat kondisi yang benar terjadi. Sebab pondok pesantren dengan asrama akrab dengan pembullian.

 

“Sekolah berasrama itu sering ada bullying sering ada kekerasan mudah-mudahan jadi prioritas utama saya dan teman teman. Mencarikan solusi agar hal tersebut sedikit demi sedikit bisa kita kurangi,” jelasnya.

 

Secara teori sudah dilaksakan pesantren seperti pengawasan, evaluasi, pengasuhan yang maksimal 24 jam.

 

“Tentunya saya harus melihat dulu di lapangan kekurangan kemudian menentukan konsep yang dapat diterapkan untuk mengurangi hal itu,”tegasnya.

 

Kurikulum di pesantren sudah berjalan baik, tinggal penguatan khusunya kepesantrenan.

“Karena tuntutan Undang-Undang Kepesantrenan Tahun 2019, pesantren harus akrab dengan kitab kuning. Nah ini yang akan kita tingkatkan lagi,” ujarnya.

 

Dukungan semangat juga diberikan Ketua Umum YASDIC IMMIM,Ir. H. M. Ridwan Abdullah.

 

“Tuntutan dan tantangan pengelolaan pondok pesantren memang sangatlah luar biasa sehingga konsep yang telah dijalankan pastinya akan memerlukan figur yang tepat untuk menjalankannya. Tidak hanya hanya hubungan internal pesantren akan tetapi hubungan eksternal pesantren,” ujarnya. (*)

  • Bagikan