MAMASA, RAKYATSULBAR.COM- Fenomena tanah bergerak, terjadi di Desa Pidara, Kecamatan Balla, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Akibatnya sejumlah rumah warga mengalami kerusakan parah. Beberapa warga terpaksa membongkar rumah miliknya untuk menghindari kerusakan yang lebih parah.
Hingga saat ini permukaan tanah di tempat itu masih bergerak, beberapa bagian tanah amblas hingga 2 meter. Beberapa warga yang rumahnya mengalami kerusakan parah, terpaksa harus mengungsi ke rumah kerabatnya, sebagian lainnya mendirikan tenda pengungsian di halaman rumahnya yang masih dianggap aman.
Untuk menghindari kerusakan, beberapa warga terpaksa mengeluarkan perabot dan peralatan rumah tangga lainnya ke tempat yang lebih aman.
Bernabas, salah satu warga yang rumahnya mengalami kerusakan mengatakan fenomena ini sudah terjadi sejak sepekan yang lalu, namun saat itu retakan pada permukaan tanah masih kecil.
“Retakan besar yang disertai tanah amblas baru terjadi hari Senin kemarin, kami langsung mengungsi pak”, ujar Bernabas.
Retakan ini juga merusak sejumlah rumah adat Mamasa, hingga saat ini sudah ada sekitar 20 kepala keluarga mengungsi ketempat yang lebih aman.
Retakan ini memanjang membelah pemukiman warga sejauh hampir 200 meter. Diduga struktur tanah yang berada di dipinggir tebing menyebabkan amblasnya tanah di tempat itu. (*)