MAMASA, RAKYATSULBAR.COM – Sudah sepekan lamanya, misteri pembunuhan Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 2 Buntu Malangka, Kabupaten Mamasa, Porepadang (58) bersama istrinya Sabriani (50), belum terungkap.
Polisi telah memeriksa sebanyak 32 saksi, namun hingga kini Tim Gabungan Polres Mamasa dan Polda Sulbar belum juga menemukan pelakunya.
Barisan Milenial Mesakada Pitu Ulunna Salu (BrEM P.U.S) meminta Mabes Polri memberikan perhatian kasus.
Ketua BrEM P.U.S di Mamuju, Eka Masputra, kasus ini harus mendapat perhatian dari Mabes Polri. Sebab, peristiwa itu dikhawatirkan berkembang menjadi konflik horizontal.
“Jangan sampai karena lamanya proses oleh kepolisian, masalah ini jadi bias dan timbul dampak lebih besar. Kita tidak mau kalau kembali terjadi konflik Aralle, Tabulahan, Mambi (ATM) seperti di masa lalu. Makanya Mabes harus turun,” kata Eka, Minggu, (14/8/2022).
Sejak sepekan kasus pembunuhan terjadi, pihaknya mendengar banyak muncul spekulasi liar di masyarakat. Bahkan pihak keluarga bersama kuasa hukum telah mendatangi Mapolsek Aralle untuk mempertanyakan progres penyelidikan.
Peristiwa ini terjadi pada Minggu, 7 Agustus 2022. Almarhum Porepadang bersama istrinya ditemukan meninggal dunia dengan beberapa luka pada tubuhnya dan satu orang anaknya ikut menjadi korban dan mengalami luka berat.
Peristiwa yang mengerikan ini terjadi di kediaman Almarhum Porepadang, di Lingkungan Leune, Kelurahan Aralle, Kecamatan Aralle, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar).
(Mg3)