MAKASSAR, RAKYATSULBAR.COM – Rencana pembangunan jalur rel Kereta Api (KA) jalur Maros-Makassar, kini masih berpolemik.
Pasalnya belum ada kesepakatan antara Pemprov Sulsel, dengan Pemkot Makassar. Padahal proyek strategi Nasional ini ditargetkan pengerjaan tahun 2022 ini.
Wali kota Makassar, tegas menolak pembangunan KA jalur At grade. Dengan alasan berdampak luas bagi masyarakat. Salah satu dikuatirkan banjir.
Hal ini ditanggapi serius oleh Anggota DPRD Sulsel, Muh. Irfan AB. Legislator asal Maros itu menyindir Wali kota Makassar Ramdhan Pomanto yang secara lisan melakukan penolakan di media massa. Dengan alasan kajian amdal dan lain lain.
“Takut Makassar mengalami banjir, loh kan Makassar sebelum ada rel ini kereta sudah banjir memang. Makassar kan selalu banjir. Apa yang salah dengan kereta debgan konsep at grade,” ujar Irfan AB.
Menjawab sindiran Dewan dari Provinsi. Ketua komisi C DPRD Makassar, bidang Pembangunan, Sangkala Saddiko melakukan pembelaan terhadap Wali kota Makassar.
Meskipun yang dihadapi sesama kader PAN. Selaku anggota DPRD Makassar, dapil Biringkanaya -Tamalanrea. Ia menegaskan jika selama ini Makassar rawan akan banjir saat musim ekstrem, sehingga pembangunan rel KA di Makassar, jalur Elevated.
“Kalau menurut saya, bahwa Makassar ini rawan banjir maka pemerintah kota berpikir bagaiamana mengantisipasi banjir itu tidak terjadi lagi. Sehingga diambil inisiatif jakur KA eleveted,” tegasnya, Rabu (10/8/2022), menyangga penyataan dari Kader PAN Provinsi.
Menurut Legislator yang membidangi Komisi Pembangunan ini, polemik kelanjutan pembangunan rute rel kereta api di Kota Makassar merupakan persoalan sederhana. Maka perlu duduk bersama.
“Komisi C ini maunya bagaimana program ini jalan. Persoalan eleveted atau at grade, pasti ada tim ahli yang turun bagaimana untuk mengantisipasi banjir,” pungkasnya.
(Yadi)