MAMUJU, RAKYATSULBAR.COM – Sudah tiga bulan anak – anak di SDNK Saboyang, Kecamatan Balabalakang, Kabupaten Mamuju tidak belajar lantaran guru disana selama itu pula jarang masuk.
Bukan tanpa sebab sehingga guru disana jarang masuk mengajar. Dari empat guru, tiga diantaranya berstatus tenaga honorer. Gaji mereka diperoleh dari dana bos.
Hal itu, Ketua Komisi III DPRD Mamuju Masram Jaya mengatakan, kondisi itu menyulitkan guru untuk melakukan aktivitas belajar mengajar, mestinya pemerintah kabupaten serius untuk memperhatikan nasib guru disana.
“Ada tekonnya kemarin tapi karena ada pemutihan tenaga kontrak, mestinya kalau menurut saya pemerintah daerah begitu ada SK baru keluar, kalau memungkinkan mestinya itu yang prioritaskan bahkan ditambah,” tutur Masram.
Masram mengaku ikut prihatin dengan kondisi tersebut, pihaknya segera akan melakukan pertemuan agar Pemerintah Kabupaten Mamuju bisa lebih memperhatikan kebutuhan guru non ASN.
“Kita selalu berpikir save Balabalakang, memperjuangkan Balabalakang tapi disisi lain, sebagai mitra dari dinas pendidikan dengan melihat kondisi yang ada di Saboyang kita prihatin dan saya kira pemerintah daerah perlu serius terkait itu,” ungkapnya.
Lanjut “Saya minta ada tandatangan dari masyarakat, kemudian saya juga minta SK terakhir yang pernah mengajar di sana yang memang orang disana, dan memenuhi syarat untuk tenaga kontrak guru nanti saya bicarakan dengan ibu bupati mudah – mudahan bisa direalisasikan,” pungkasnya.
(Iyu)