Derita Anak Pulau Saboyang, Ingin Belajar Tak Ada Guru

  • Bagikan
Murid SDNK Saboyang, Tuliskan Kami Butuh Guru Kami Ingin Belajar

MAMUJU, RAKYATSULBAR.COM– Hampir setiap hari, di sebagian sekolah di perkotaan menjalani proses belajar mengajar dengan baik, namun tidak seperti dengan cerita puluhan anak di SDNK Saboyang, Kecamatan Balabalakang, Kabupaten Mamuju, Sulbar.

 

Dimana sudah sekira tiga bulan terakhir ini mereka harus menahan rasa kecewa, semangat untuk bersekolah patah dengan kenyataan, tak ada guru yang datang mengajar. Hampir setiap hari kenyataan pahit itu harus mereka telan. Tak ada pilihan lain, hanya dapat menunggu sang guru hadir memberikan mata pelajaran sebagaimana biasanya.

 

Terkait hal itu, Alwi Suwito salah seorang tokoh pemuda Pulau Saboyang mengatakan, guru yang mengajar selama ini hanya ada empat orang. “Satu ASN itu hanya kepala sekolah, yang tiga itu pegawai kontrak,” ungkapnya.

 

Alwi Suwito menceritakan, soal proses belajar mengajar mulai terkendala, saat Pemerintah Mamuju tahun 2021 yang tidak lagi memperpanjang masa kontrak para guru.

 

“Sehingga kepala sekolah berinisiatif untuk mengaji guru – guru ini Rp 10 ribu perhari dari dana Bos,” jelas Alwi Suwit, saat di wawancarai Rakyatsulbar.com, Rabu (3/8/2022).

 

Cuma dalam kurung waktu tiga bulan terakhir, dua dari tiga guru kontrak ini berhalangan untuk hadir setiap harinya untuk mengajar.

 

“Satu cuti melahirkan, dia sekarang ada di Mamuju, yang kedua bulan lalu juga dia datang ke Mamuju temani anaknya sekolah di Tapalang, sekarang sisa satu guru disana yang mengajar dan itu kewalahan, jadi kadang – kadang masuk. Kemudian saya mendapatkan laporan dari warga sudah mengeluh dengan situasi seperti ini yang kadang – kadang libur, kadang – kadang masuk,” tuturnya.

 

Bahkan kata Alwi, sudah banyak orang tua murid yang berniat untuk memindahkan anaknya ke sekolah di Kota Mamuju.  Ia berharap, Pemerintah Kabupaten Mamuju bisa lebih memperhatikan kejadian ini.

 

“Mau diapakan sekolah ini, harapannya kami sebagai pemuda, sekolah ini kembali lancar seperti sebelumnya, dan harapan kami mudah – mudahan para guru – guru ini mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten,” harapnya.

 

Sementara itu, Ketua PMII Cabang Mamuju Syamsuddin mendesak agar Pemerintah Kabupaten Mamuju bisa cepat merespon kejadian ini. Kepulauan Balabalakang harus dibuatkan program prioritas.

 

“Terkhusus di Pulau Balabalakang memang sangat miris jika bicara tentang pendidikan, bukan hanya dari segi pendidikan saja, dari segi kesehatan juga,” katanya.

 

Kata Syamsuddin, kejadian ini jika tidak ada respon dari pihak pemerintah. “Seperti biasa kami akan melakukan audiensi terlebih dahulu dengan Bupati Mamuju, dan ketika itu sudah buntu, maka kami  akan melakukan aksi besar- besaran bersama dengan masyarakat  di Balabalakang,” kuncinya. (*)

  • Bagikan