MAMUJU, RAKYAT SULBAR.COM — Aliansi Pemuda dan Masyarakat Dusun Ganno I, Desa Salletto, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), melakukan aksi di kantor Bupati Mamuju, Senin (1/8/2022).
Aksi tersebut untuk mempertanyakan terkait bantuan rumah di wilayah Ganno 1, dimana sekitar 82 KK yang terdampak gempa namun saat ini belum dapat bantuan dari pemerintah. Diketahui bahwa untuk wilayah Desa Salletto, dusun Ganno I yang merupakan titik terparah pada gempa 6,1 pada 15 Januari 2021 tahun lalu.
Baca juga : https://rakyatsulbar.com/2022/08/01/anggota-dprd-sulbar-soroti-bongkar-muat-cpo-di-pelabuhan-babana/
Hal itu, Koordinator aksi Ramli mengatakan, kehadiran masyarakat di kantor bupati ini untuk mempertanyakan soal data bantuan untuk wilayah Desa Salletto, khususnya di dusun Ganno I.
Menurutnya ada sekitar 82 KK yang rumahnya rusak parah dan takkunjug mendapatkan bantuan dari pihak pemerintah.
Baca juga : https://rakyatsulbar.com/2022/08/01/putri-tokoh-pembentukan-sulbar-bakal-terima-penghargaan-dari-jepang/
” Kami bersama masyarakat Dusun Ganno I, Desa Salletto datang untuk mempertanyakan soal bantuan rumah yang terdampak gempa, karena tetangga kecamatan lain sudah ada yang keluar bantuannya, padahal dusun kami juga ikut terdampak,” ujar Ramli saat melakukan orasinya.
Ramli menambahkan, masyarakat di dusun Ganno I jika hujan tiba terpaksa harus mencari tempat berlindung yang aman, karena rumah mereka kehujanan, di karena rumah mereka hanya berdindingkan terpal dari bantuan para relawan.
” Kalau hujan turun, warga harus cari tempat yang aman karena rumahnya kehujanan,” kata Ramli.
Ramli meminta agar pihak BPBD Mamuju turun langsung mendata rumah warga yang terdampak.
Kata Ramli, Dusun Ganno I, Desa Salletto pasca gempa telah ada 3 korban jiwa, dari tiga korban jiwa tersebut 2 lansia, dan satu balita.
Sementara, itu Bupati Mamuju Siti Sutinah Suhardi memastikan pemerintah terus berusaha agar warga secepatnya mendapatkan bantuan rumah rusak.
Meski tak bisa memastikan waktu bantuan itu diperoleh oleh warga, Sutinah mengaku, saat ini pihaknya tengah melakukan seluruh proses tahapan sesuai petunjuk BNPB.
“Saya tidak bisa bilang kapan turunnya, karena uang bukan dari Pemkab Mamuju, uangnya dari pusat. Kami pemerintah Kabupaten Mamuju berusaha secepatnya, apa yang diperintahkan oleh pusat kami kerjakan, kami penuhi, setelah kami penuhi semua, baru kami kirim ke pusat, pusat lah yang menentukan kapan turun anggarannya,” tuturnya.
(Iyu/ Sdr)