MAMUJU, RAKYAT SULBAR.COM – Upaya pemerintah pusat membangun infrakstruktur pelabuhan tentu bertujuan untuk meningkat kesejahteraan masyarakat.
Namun hal itu rupanya berbeda yang dilakukan di pelabuhan Babana Kecamatan Budong-budong, Kabupaten Mamuju Tengah. Sebab pelabuhannya yang di bangun oleh pemerintah pusat melalui Satker pelabuhan Belang-belang justru diduga digunakan untuk bongkar muat Crude Palm Oil (CPO) dari beberapa perusahaan Sawit.
Dikonfirmasi Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sulbar, Madareski Salatin mengatakan, terkait pelabuhan Babana itu adalah tanggungjawab pemerintah pusat atau melalui Satker pelabuhan Belang-belang.
Baca juga : https://rakyatsulbar.com/2022/07/29/ini-perkembangan-kasus-dana-hibah-kpu-majene/
“Mengenai pelabuhan Babana itu bukan tanggungjawab provinsi namun tanggungan oleh pusat atau melalui Satker pelabuhan Belang-belang,” ujarnya Madareski saat dihubungi melalui teleponnya. Rabu (20/7).
Sementara itu, Kepala Kesyahbandaran Pelabuhan Babana Ahmad M.Nur, saat di konfirmasi melalui WhatSAppnya enggan berkomentar soal aktivitas pelabuhan tersebut.
Baca juga : https://rakyatsulbar.com/2022/07/29/dishut-sulbar-siapkan-bibit-untuk-rehabilitasi-di-luar-kawasan-hutan/
“Nanti saya konfirmasi ke pimpinan dulu pak, atau kita konfirmasi kepemimpinan di Belang-belang,” ujarnya, Jumat (29/7/2022).
