MATENG, RAKYAT SULBAR.COM-– Ketua DPRD Mamuju Tengah (Mateng), Arsal Aras menyatakan, disaat laju pembangunan di tahun 2019 drastis mengalami kenaikan, namun Pemerintah Kabupaten Mateng dilanda covid-19 mengakibatkan terjadi penurunan drastis, salah satunya di sektor perumahan.
Bac juga : https://rakyatsulbar.com/2022/07/25/perkim-mateng-sosialisasi-bsrs-anggaran-2022/
Di Kabupaten Mamuju Tengah di tahun 2019, hampir menyentuh angka 800 miliar, tahun ini RPJ kita kurang lebih menyentuh 600 miliar saja. Diman APBD Kabupaten sudah berkurang 200 miliar. Hal itu diungkapkan Arsal, saat menghadiri sosialisasi Bantuan Stimulan Rumah Swadaya (BSRS), Senin (25/7/2022).
“Banyak desa yang bertanya sama saya desa juga berkurang, tentu dana bagi hasil yang kita berikan ke desa mengalami penurunan. Karena dasar pembagian itu 10 persen dari APBD sehingga semua sektor mengalami penurunan, ” ungkap Arsal.
Baca juga : https://rakyatsulbar.com/2022/07/24/toyota-avanza-veloz-masih-rajai-market-segmen-low-mpv/
Pengurangan tersebut, kata Arsal, disebabkan karena adanya rekolusing. Selain itu, Arsal juga berharap dengan berakhirnya covid-19 anggaran dapat mengalami kenaikan, dari 13.000 unit rumah yang tidak layak huni di Kabupaten Mateng, 3000 unit yang telah mendapat perbaikan.
“Itu artinya sekitar 9000 unit rumah yang tidak layak huni belum dikerja, jadi ibu bapak sekalian yang 63 mendapat bantuan bersyukurlah. Dari 9000 rumah tidak layak huni bapak menerimanya tahun ini,” tambahnya.
Ia juga menambahkan, sebelum terjadi covid-19 program BSRS sepenuhnya di support oleh pemerintah. Tetapi untuk menjalankan program BSRS berjalan lancar saat ini, dibutuhkan sering, kolaborasi, kerjasama semua pihak.
“Tetapi ketika program ini berjalan, ini akan ada riwot dari pemerintah pusat, karena ini penunjang dari program program itu tampak ada bantuan dari pemerintah pusat,” sambung Arsal.
Dikesempatan itu juga, Arsal Aras mengapresiasi Dinas Perkim Mamuju Tengah yang masih mampu mempertahankan dan menjalankan program BSRS dan Membara.
(Zul)