Kabid Madrasah Kanwil Kemenag Sulbar Sembelih 3 Ekor Sapi

  • Bagikan
Proses Pengembalihan hewan kurban berupa sapi 3 ekor Sapi dari Kabid Madrasah
Proses Pengembalihan hewan kurban berupa sapi 3 ekor Sapi dari Kabid Madrasah

MAMUJU, RAKYAT SULBAR.COM– Ibadah kurban secara filosofis maupun implementasi memiliki makna dan nilai-nilai pendidikan yang dapat dijadikan teladan dan prinsip hidup dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.

 

Baca juga : https://rakyatsulbar.com/2022/07/11/dpppa-disdik-dan-dinsos-makassar-bahas-perlindungan-dan-pemenuhan-hak-anak/

 

Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Dr. H Misbahuddin, M.Ag, usai melakukan penyembelihan hewan kurban berupa sapi 3 ekor bersama dengan keluarga besar bidang pendidikan Madrasah di halaman bidang pendidikan Madrasah, Senin (11/7/2022).

 

Dr. H Misbahuddin, M.Ag, mengatakan bahwa, sebanyak 3 ekor sapi kurban yang disembelih untuk para pegawai dan juga masyarakat.

 

“Iya tadi kami sembelih 3 ekor sapi kurban, untuk dibagikan kepada para pegawai Bidan Madrasah serta masyarakat,”ucap Dr. H Misbahuddin.

 

Baca juga : https://rakyatsulbar.com/2022/07/11/wakili-sulbar-nur-aysya-asal-mamuju-minim-dukungan/

 

Misbahuddin mengungkapkan, setidaknya ada beberapa hal yang menjadi nilai-nilai pendidikan dalam ibadah kurban, antara lain, upaya mendekatkan diri kepada Allah, pengujian kualitas keimanan, berorientasi pada sesuatu yang terbaik dan semangat berbagi dengan sesama terutama kaum fakir miskin.

 

“Hakikat kurban selain mendekatkan diri kepada Allah, pada hakikatnya juga mengikuti sunnah Nabi Ibrahim. Keluarga Tauhid yang lurus yang telah memberikan contoh sempurna dalam menghambakan diri kepada Allah,” jelas Kabid Madrasah.

 

Dia juga menjelaskan dialog antara ayah dengan anak yang diabadikan dalam Alquran adalah metode pendidikan. Pola semacam ini disebut metode hiwari alias dialog. Nabi Ibrahim tidak langsung menyuruh Ismail menuruti keinginannya agar mau disembelih. Melainkan, meminta pendapatnya atau bermusyawarah. Menguji respon dan reaksinya.

 

“Hal ini sesuai dengan fitrah psikologis. Seorang remaja bisa dimintai pendapat melalui cara dialog untuk mengembangkan nalarnya,” tutur Misbahuddin.

 

Lebih jauh, keikhlasan Hajar dalam mengorbankan putranya dapat dijadikan teladan dalam menumbuhkan jiwa berkorban. “Dari Ismail sendiri kita dapat belajar bagaimana seorang anak muda karena keimanannya rela mengorbankan nyawanya karena Allah,” pungkas Misbahuddin.

 

Belajar dari sejarah keteladanan Nabi Ibrahim dan keluarganya. “Jadikan momentum Iduladha sebagai sarana pembelajaran dalam mempraktekkan jiwa rela berkorban dan peduli terhadap sesama dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Kabid.

 

Kabid berharap pihak madrasah bisa memprogramkan pelaksanaan ibadah kurban bagi pegawai secara rutin setiap tahunnya.

 

“Mari upayakan setiap tahun melaksanakan penyembelihan hewan kurban,” ajak orang nomor satu di bidang pendidikan Madrasah tersebut.

 

Diketahui bahwa penyembelihan hewan kurban disaksikan langsung oleh bapak Kakanwil Kemenag Sulbar, serta para pegawai bidang pendidikan Madrasah. (*)

  • Bagikan