MAMASA, RAKYATSULBAR.COM– Bencana tanah longsor di dusun Kalabak, desa Penatangan, Kecamatan Bumal menimpa gedung SDS Pandangan Jaya Bumal.
Longsor ini terjadi beberapa hari yang lalu akibat tingginya curah hujan yang mengguyur Desa Penatangan.
Ditemui di Kalabak, Kepala SDS Pandangan Jaya, Ayub Makkatonan mengungkapkan, longsor tersebut mengakibatkan satu ruang kelas rusak berat, satu ruang kelas rusak ringan, satu lemari berisi buku tertimbun dan kursi beserta meja belajar juga tertimbun.
“Beberapa hari yang lalu terjadi hujan lebat dalam waktu yang lama, bukit di samping gedung sekolah longsor dan menimpa ruang belajar siswa. Satu kelas rusak berat, satu kelas rusak ringan, buku, lemari, meja dan kursi ikut tertimbun, ” tutur Ayub di Kalabak, Jumat (8/7) 2022.
Dikatakan, sebagai upaya untuk membenahi ruang belajar, maka warga dusun Kalabak, Desa Penatanagan akan melakukan kerja bakti untuk membersihkan material longsor.
Namun, upaya tersebut tidak akan maksimal karena material longsor yang menimbun ruang belajar cukup besar sehingga dibutuhkan bantuan dari pemerintah untuk merehab gedung tersebut agar tidak mengganggu jalannya kegiatan belajar.
“Kami akan bergotong-royong melakukan pembersihan, tapi mungkin hanya ruangan yang rusak ringan yang mampu kami bersihkan yang rusak berat kami butuh bantuan pemerintah, ” pungkasnya.
Dikonfirmasi Via selulernya, Kepala Bidang Pendidikan SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mamasa, Masmudin, S. Pd. Mengungkapkan, pihaknya segera mengambil langkah untuk mencari solusi terhadap bencana yang menimpa SDS Pangandnagan Jaya.
Untuk, dirinya meminta kepada Kepala Sekolah SDS Pandangan Jaya untuk membuat laporan secara rinci tentang kondisi sekolah pasca ditimpa bencana.
“Kami menunggu laporan resmi dari Kepala Sekolah terkait data kerusakan pada gedung sekolah yang terkena longsor, ” terang Masmudin.
Lanjut ia menjelaskan, setelah ada laporan baru pihaknya akan meninjau kondisi Sekolah lalu mengkomunikasikan dengan BPBD dan pihak terkait lainnya untuk mendapatkan solusi.
“Kami akan turun melihat langsung kondisi gedung sekolah, baru kami komunikasikan dengan BPBD dan semua instansi terkait untuk mencari solusi agar gedung tersebut bisa ditempati anak didik untuk belajar, “jelasnya. pungkasnya.
(Nisan)