Prof Dr.H.Mansyur Ramly, Terpilih Secara Aklamasi Ketua Umum APPERTI Pada Munas di Bali 2022

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULBAR.COM--Ketua Pembina Yayasan Wakaf UMI, Prof. Dr. H Mansyur Ramly, SE.,MSI, terpilih secara aklamasi seluruh peserta Musyawarah Nasional ke 1-2022, Aliansi Penyelenggara Perguruan Tinggi Indonesia (APPERTI) yang berlangsung di Nusa Dua Bali Convention Centre,Sabtu (2/7/2022)

 

Setelah Ketua Pembina1 APPERTI yang juga Ketua umum APTISI Pusat, Dr. Budi Djatmiko,MSi., dalam sambutannya meminta Prof. Dr. H. Mansyur Ramly, menjadi Ketua Umum APPERTI dan serentak seluruh peserta Munas berdiri dan menyatakan setuju sebagai dukungan kepada Prof. Dr. H Mansyur Ramly sebagai ketua Umum APPERTI.

 

Proses persidangan tidak dilanjutkan karena seluruh peserta secara aklamasi memberikan dukungan kepada Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMI itu menjadi Ketua Umum APPERTI masa Amanah 2022-2027 yang dilanjutkan dengan pengukuhan Prof Dr. Mansyur Ramly sebagai Ketua Umum APPERTI masa Amanah 2022-2027 oleh Ketua Pembina APPERTI, Dr. Ir. Budi Djatmiko, MSi, yang disaksikan Dewan Pengawas APPERTI, Ketua APPERTI seluruh Indonesia dan Ketua Yayasan dan beberapa Pimpinan Perguruan Tinggi yang hadir.

 

Proses demokrasi Munas APPERTI ke-1 20202 yang berlangsung singkat dan penuh kekeluargaan tersebut mengusung tema Harmonisasi Badan Penyelenggaraan dan Pengelola Perguruan Tinggi dalam menghadapi perubahan.

 

Dalam sambutannya, Ketua Dewan Pembina APPERTI, Dr. Ir. Budi Djatmiko, MSi, menyampaikan kepada ketua Umum APPERTI terpilih untuk melakukan review anggaran rumah tangga, menyusun program kerja sesuai kebutuhan saat ini dan membahas rencana strategis APPERTI ke depan, beberapa issu dalam lingkup Pendidikan dengan era digitalisasi perlu menjadi sorotan pengelola perguruan tinggi untuk lebih adaftif.

 

“ Saya memberikan waktu kepada ketua umum dan tim formatur untuk menyusun kelengkapannya dalam waktu 2 bulan ke depan,” ujarnya.

 

Prof. Dr. H Mansyur Ramly dalam sambutan perdana setelah dikukuhkan sebagai Ketua Umum APPERTI, mengatakan bahwa alhamdulillah dengan ikhlas, dengan penuh semangat, saya menerima amanah sebagai Ketua Umum APPERTI periode 2022-2027 walau pun saya merasa saya bukan yang terbaik diantara Bapak/ibu pengurus Yayasan perguruan tinggi, namun dengan amanah ini, saya sangat berharap mari kita bersama dalam sebuah jamaah untuk bersama menyelenggarakan melaksanakan amanah yang tentu dengan pembinaan dewan penasehat, pengawas dan ketua Yayasan perguruan tinggi se Indonesia.

 

“ Insya Allah dengan konsep jamaah, saya optimis, ke depan akan lebih baik dari sebelumnya”ujarnya.

 

Lanjut dikatakan, mari kita bersama APPERTI dan APTISI duduk bersama dengan pemerintah, untuk tidak terlalu mengatur perguruan tinggi, karena dapat berdampak kurang kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

 

Mengutpp paradigma Bung Hatta dalam ekonomi, pemerintah membuat terobosan, kalau sudah berjalan bagus, selanjutnya diserahkan ke masyarakat.

 

“Jadi, Pemerintah mengatur strategi jangan terlalu mengatur teknis, dapat berdampak kurang kepercayaan dari masyarakat,” tegasnya

 

Berkaitan dengan akreditasi penjaminan mutu, membentuk budaya mutu, perlu membiasakan perguruan tinggi membangun quality asesmen. Pemerintah seharusnya memberi kesempatan seluas-luasnya kepada perguruan tinggi untuk melakukan self quality assessment, perguruan tinggi melakukan sendiri mutunya.

 

“ Saya mengusulkan dilakukan revisi permen no.5, ditambah saja, bahwa perguruan tinggi yang terakreditasi dapat melakukan akreditasi untuk program studinya. Contohnya Malaysia, Belgia dan beberapa negara lain, melakukan akreditasi sendiri. Menurut saya, perguruan tinggi akan maju dan memahami mutunya, kalau dilakukan dengan kesadaran sendiri,”terangnya

 

Lanjut “ Agenda kita, strategi jangka panjang mengubah UU, tapi strategi jangka pendek, diambil jalan tengahnya UU tidak diubah, permen ditambah satu ayat bahwa perguruan tinggi yang terakreditasi dapat melakukan akreditasi prodi, bukan hanya di perguruan tingginya, dimungkinkan program studi di perguruan tinggi lain, sehingga terjadi hubungan yang baik melalui system penjaminan mutu,”jelasnya (*)

 

  • Bagikan