MAMUJU, RAKYATSULBAR.COM – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), diharapkan dapat memberdayakan tenaga kerja lokal dalam bidang kontruksi, karena hal itu sebagai upaya pemulihan ekonomi.
Hal itu disampaikan oleh Koordinator Bidang PBW DPN Perkasa Sulbar Amiruddin mengatakan, sebagaimana diketahui kondisi ekonomi Sulbar pasca dilanda pandemi covid-19 dan gempa bumi belum stabil, olehnya itu, melalui pemanfaatan dan pendistribusian jasa tukang lokal di bidang kontruksi adalah salah satu langkah untuk percepatan pemulihan ekonomi.
Bagi Amiruddin, hasil jasa seperti upah tukang membuat proses ekonomi masyarakat cepat.
“Tentunya kita berharap kepada pejabat Gubernur ini kembali menekankan kepada semua OPD untuk memprioritaskan penggunaan tenaga kerja lokal kepada setiap penyedia atau kontraktor sebagai mitra OPD yang mengerjakan proyek – proyek Pemerintah,” terang Amiruddin. Rabu (1/6/2022).
Mantan Sekretaris HMI Cabang Manakarra ini menjelaskan, saat ini proyek konstruksi pemerintah yang sedang berjalan, khususnya APBN, masih banyak menggunakan tenaga kerja dari luar daerah Sulbar, itu sudah jelas bertentangan dengan upaya pemberdayaan tenaga kerja lokal.
Kata Amiruddin, kejadian itu cukup mengkhawatirkan jika secara terus menerus dibiarkan.
“Coba kita bayangkan triliunan APBN khususnya di bidang kontruksi yang saat ini berjalan di Sulbar tapi menggunakan tenaga kerja luar, secara otomatis upah tukang kebanyakan berputar diluar Sulbar, sebab kalau mereka gajian otomatis akan dikirim ke istri atau anak mereka yang ada diluar Sulbar, sehingga upah itu berputar di daerah mereka, kita cuman dapat bangunan saja tapi coba kalau upah tukang itu berputar di Sulbar,” papar Amiruddin.
Amiruddin berharap kehadiran Pj Gubernur Sulbar, mampu mendorong pengembangan sumber daya tukang di Sulbar melalui sertifikasi tukang, serta komitmen untuk menekan kepada semua perusahaan konstruksi untuk mempekerjakan tenaga kerja lokal.
Apalagi hal ini sebagai langkah antisipasi menyiapkan stok untuk menyuplai tenaga kerja dalam menghadapi pembangunan ibu kota negara di Kalimantan. (Iyu)