MATENG, RAYATSULBAR.COM– Sosialisasi sistem pemasaran dengan penggunaan pembayaran melalui Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS), bakal digelar pada tiga Juni mendatang.
Selain itu, kegiatan akan di rangakaikan dengan kegiatan “Pekan Raya Lalla Tassisara”, melalui Bidang Ekonomi Kreatif, Dinas Parawisata Kepemudaan dan Olahraga Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar).
Diketahui, kegiatan ini dilaksanakan di Kota Terpadu Mandiri (KTM), Tobadak, Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Mateng.
Kepala Bidang (Kabid) Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Mateng Dai Sofiah kepada Wartawan, Selasa, (31/5/2022).
Menurut Sofiah, kegiatan nantinya dimulai di awal Bulan Juni Tahun 2022.
“Jadwal kegiatannya direncanakan mulai tanggal 3 sampai 5 Juni 2022, yang akan di selenggarakan di KTM Tobadak,” ungkap Sofiah baru baru ini.
Dimana, rangakaian kegiatan itu dirancang dengan maksud untuk mendorong daya saing perekonomian Daerah dalam meningkatkan produktivitas disektor perekonomian guna kesejahteraan masyarakat.
Selain itu kata dia, kegiatan itu juga untuk mendukung pengembangan kewirausahaan di Daerah serta percepatan digitalisasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) di Kabupaten berjuluk Bumi Lalla Tassisara itu.
“Itu juga untuk memberikan sosialisasi terkait penggunaan QRIS di era perkembangan teknologi saat ini,” bebernya.
Pada kegiatan nantinya, juga untuk memberikan ruang dan waktu para pelaku usaha mikro kecil dan menengah dalam mempromosikan hasil usaha atau produk.
Konsep itu diambil dari latar belakang keadaan ekonomi masyarakat yang saat ini sedang beranjak bangkit dari keterpurukan akibat Pandemi Covid-19.
Dai Sofiah menambahkan, sebagai salah satu kegiatan peringatan Hari Kebangkitan Nasional, agar masyaratkat Indonesia khususnya yang ada di Mateng dapat terus berjuang dan menumbuhkan rasa semangatuntuk bangkit disektor perekonomian.
Kegiatan ini pula dilakukan lanjutnya, sebagai bentuk peringatan Hari Lahirnya Pancasila yang diperingati pada setiap tanggal 1 Juni.
“Pancasila memiliki makna menyatukan masyarakat dengan segala perbedaan namun tetap dalam kesatuan, sama halnya dengan masyarakat Mateng yang beragam namun bersatu untuk membangun Daerah,” tutupnya.
(Adv)