Rumah Tenun Siapkan Ragam Sikomandi Khas Kalumpang untuk Jadi Oleh-oleh

  • Bagikan

MAMUJU, RAKYATSULBAR.COM— Kini, bagi Anda yang berkunjung ke Kota Mamuju,Provinsi Sulawesi Barat, (Sulbar) tak perlu jauh lagi untuk bisa menemukan tenun Sekomandi yang bakal menjadi oleh-oleh untuk dibawa pulang.

 

Pasalnya, Kristian Malangi kembali membuka rumah tenun Sikomandi. Diketahui bahwa rumah tenun kedua ini beralamat di Jalan Andi Makkasau, Mamuju.

 

Hasil tenunan Sikomandi berbagai corak dijual di sana, tak hanya berupa kain lembaran, juga baju hasil kreasi dijajakan.

 

Kristian mengatakan, rumah tenun Sekomandi kedua dibuka agar para peminat bisa dengan mudah mendapatkan kain tenunan tersebut, tanpa harus mencari sampai ke tempat asalnya, Kalumpang.

 

“Peminat tidak perlu lagi ke Kalumpang mencari Sekomandi karena sudah tersedia di Kota Mamuju,” jelasnya.

 

Kristian mengungkapkan, pendirian rumah tenun Sekomandi didasari keinginannya untuk melestarikan nilai-nilai budaya orang Kalumpang, Mamuju, Sulbar.

 

“Ini merupakan salah satu langkah untuk melestarikan dan menjaga budaya yang kita miliki supaya tidak punah,” ungkapnya, Senin (23/5/2022).

 

Apalagi, kata dia, tenun Sekomandi memang sudah terkenal luas di Indonesia, bahkan sudah mendunia. Sekomandi merupakan salah satu kain tenun ikat yang memiliki corak dan pola yang unik dan khas.Pola atau corak ini digadang-gadang merupakan salah satu corak pola tertua di dunia.

 

Tenun ikat Sekomandi diperkirakan mulai diproduksi oleh masyarakat adat di wilayah Kalumpang, yang kini tersebar di Kecamatan Bonehau dan Kecamatan Kalumpang, Mamuju, Sulbar.

 

Pada masa lalu, Sekomandi oleh masyarakat banyak digunakan untuk acara adat seperti ritual, alat tukar atau barter, seserahan mempelai pengantin dan lain sebagainya.

 

Sekomandi sendiri, berasal dari dua kata dalam bahasa Kalumpang yakni “Seko” yang berarti persaudaraan atau kekeluargaan dan “Mandi” yang memiliki arti kuat dan erat.

 

Proses pembuatan tenun Sekomandi dimulai dengan pemintalan biji pohon kapas, kadang juga menggunakan kapuk menjadi benang. Selanjutnya diberi warna. Dahulu pemberian warna pada benang sekomandi menggunakan pewarna alami. Umumnya, warna sekomandi yakni warna merah, putih, hitam dan kuning.

 

Sekedar diketahui bahwa grand opening tersebut dihadiri langsung oleh Ketua DPRD Sulbar Sitti Suraidah Suhardi dan Ado Mas’ud, selaku wakil Bupati Mamuju. (Iyu)

  • Bagikan