MAMUJU, RAKYATSULBAR.COM—Belasan tahun pekerjaan irigasi Tommo, Kecamatan Tommo Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), tidak kunjung selesai.
Padahal proyek tersebut telah menghabiskan Anggaran hingga 500 ratusan milliara lebih.
Meski beberapa kali di Soroti dari berbagai pihak namun rupanya proyek itu tepat berjalan normal tanpa sedikitpun sentuhan hukum
hal tersebut membuat masyarakat tergeleng -geleng kepala sebab Aparat Penegak Hukum (APH) di daerah ini seakan tidak Mampu memeriksa terhadap proyek tersebut.
Diberitakan sebelumnya bahwa Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Agus Kallo menyampaikan bahwa di tahun 2022 ini, irigasi Tommo dapat di fungsikan.
“Makanya tahun 2021 di kerjakan kembali agar di tahun 2022 nanti sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat petani.” Kata Agus Kallo, Selasa (8/3/2022).
Kenyataannya pekerjaan di tahun 2021 itu hingga saat tidak kunjung selesai dikerjakan.
Sepertinya pernyataan PPK Agus Kallo untuk menyelesaikan pekerjaan itu sudah berbeda dengan fakta yang terjadi di lapangan” begitulah lidah memang tidak bertulang”.
Media inipun mencoba untuk konfirmasi masyarakat setempat, mereka mengakui bahwa proyek tersebut justru berdampak buruk bagi mereka. Sebab banyak lahan petani yang telah dialih fungsikan akibat proyek irigasi itu.
“Proyek itu sejak tahun 2010 sampai sekarang masih di kerjakan karena di anggarkan kembali di tahun 2021 lalu, pekerjaan tahun lalu itu belum juga tuntas” kata warga yang enggan di sebutkan namanya ke media.
Katanya “Bayangkan jika lahan kami menunggu selesai irigasi itu, seperti apa kira – kira.” Tambahnya. (*)
