MATENG,RAKYATSULBAR.COM– Pemerintah daerah Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana serta Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menggelar Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Aksi Daerah (RAD), Kabupaten Layak Anak (KLA). Senin (21/2/22) bertempat di Aula Kantor Bupati Mateng.
Sekartaris daerah (Sekda) Kab.Mateng Askary mengatakan, pengembangan Kabupaten layak anak (KLA) adalah sebuah sistem kerja yang harus terkelaborasi, harus tersenergi dan semua elemen terlibat. Sebab, hal ini merupakan sebuah kalaborasi governmen maunpun non governmen.
“Karena itu tadi saya bertanya kepada ketua tim, untuk mencanangkan Kabupaten Layak Anak SKPD apa yang diundang rupanya tidak semua OPD diundang,” ujar Askary saat sambutan.
Lebih lanjut, Askary menyebut dalam proses mencanangkan KLA ini seharusnya semua OPD harus diundang. Sebab, program Kabupaten Layak Anak (KLA) merupakan kewajiban kita bersama, termasuk masyarakat sebagi stekholder.
“Kita harus mampu mendorong lembaga pranmasyarakat, pemerintah, instansi vertikal maupun instansi pemerintah daerah,Camat dan pemerintah Desa untuk bersama-sama bersenergi menciptakan pengembangan KLA,” sambungnya.
Ia juga menambahkan, angka KLA kita masih berkisaran 390 sementara angka yang menjadi standar untuk mendapatkan penilaian yang bagus sekitar 600. Tentu, dengan angka saat ini KLA kita masih deviasi sekitar 200 lebih.
“Tentu peran dan tugas kita masih banyak,anak ini adalah hal yang sangat penting. Karena itu kita harus siapkan kebijakannya, keutuhannya, karena tidak ada program yang disebutkan Kabupaten layak bapak atau Kabupaten layak ibu. Yang ada itu Kabupaten layak anak,” pungkas Askary
Askary juga menambahkan, untuk mewujudkan sumber daya manusia (SDM) kita yang berkualitas, tentunya kita harus mempersiapkan SDM kita, membangun karakteristik masyarakat kita, karena membangun negara ini dimulai dari anak.
“Jika pengembangan SDM anak kita sekarang ini tidak maksimal, maka generasi kita kedepannya tidak akan maksimal, tidak akan mampu memberikan kontribusi dalam pembangunan,lebih lebih berguna untuk masyarakat dan bangsa. Karena itu sekali lagi saya tegaskan bahwa kita semua harus punya peran, semua sektor,semua stekholder, semua OPD,” terangnya
Kalau kita ingin mewujudkan Kabupaten kita menjadi Kabupaten Layak Anak (KLA), kata Askary, maka semua stekholder itu harus bergerak,baik tataran kebijakan hingga implementasi. Melalui itu, pemerintah dapat mengevaluasi rencana aksi kita, sesuai dengan rapat koordinasi hari ini.
“Organisasinya sudah ada,ketua tim gugusnya sudah ada, programnya mungkin sudah ada, apakah implementasi dari program ini sudah berjalan sesuai dengan target yang telah ditentukan atau belum, itu yang kita harus evaluasi.” Tutupnya.
Dikesempatan itu juga, Sekda Mateng Askary membuka secara resmi kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Aksi Daerah (RAD), Kabupaten Layak Anak (KLA).
(zul/sdr)