Syamsari Kitta Diminta Tak Pilih Calon Dirut Perusda Takalar yang Bermasalah

  • Bagikan

TAKALAR,RAKYATSULBAR.COM Bupati Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, (Sulsel) Syamsari Kitta diminta untuk tidak memilih orang yang bermasalah atau punya rekam jejak buruk sebagai Direktur Utama atau Dirut Perusahaan Daerah (Perusda) Panrannuangku.

Permintaan tersebut datang dari berbagai kalangan. Salah satunya adalah Mantan Ketua Komite Aktivitas Mahasiswa Rakyat Indonesia (KAMRI), Akbar Haruna.

Dia menegaskan pucuk kepemimpinan Perusda Takalar harus dijabat orang-orang yang memiliki integritas. Akbar menyarankan Bupati Syamsari selektif memilih calon dirut demi menjaga marwah dan perkembangan perusda ke depan.

“Kami menyarankan Pak Bupati Syamsari bisa betul-betul objektif memilih Dirut Perusda. Selaku putra daerah kami menginginkan Dirut Perusda adalah orang-orang yang berintegritas dan punya pengalaman manajerial yang baik,” kata Akbar Haruna di Takalar, Senin (24/1/2022).

Akbar mengetahui rekam jejak ketiga calon Dirut Perusda Panrannuangku. Salah satu calon diduga pernah bermasalah saat masih berstatus sebagai karyawan perusahaan pembiayaan.

Akbar mengetahui hal itu berdasarkan hasil investigasi pihaknya terhadap perusahaan tersebut. Dari data-data yang diperoleh Kamri, seorang calon Dirut Perusda Panrannuangku pernah dipecat karena menggelapkan aset perusahaan tempatnya bekerja.

“Kami punya data rekam jejak yang buruk salah seorang calon Dirut Panrannuangku. Dia dipecat berdasarkan audit internal yang merugikan perusahaan. Figur seperti ini tidak profesional dan bertanggung jawab. Dia sangat tidak pantas memimpin Panrannuangku yang berfokus mengembangkan potensi dan meningkatkan pendapatan daerah,” tegas Akbar.

Pendapat yang sama disampaikan Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (Hmi) Cabang Takalar, Sukardi Bargos. Dia meminta Syamsari Kitta tidak memilih Dirut Perusda Panrannuangku yang sudah terbukti bermasalah.

“Kakanda Syamsari Kitta sebagai Bupati Takalar harus memperhatikan karir seorang calon Dirut Perusda, kalau bermasalah jangan dipilih. Kesalahan memilih pemimpin akan berdampak buruk pada tata kelola Panrannuangku yang merupakan salah satu penyumbang PAD terbesar,” harap Sukardi.

Sukardi juga meminta proses seleksi calon Dirut Perusda Takalar harus berjalan transparan dan menghasilkan satu pemimpin yang benar-benar berintegritas, memiliki kompetensi dan mampu bermitra dengan sejumlah pihak.

(yad)

  • Bagikan