MAKASSAR,RAKYATSULBAR.COM–Dalam rangka menunjang keberlangsungan proses akademik dan kelembagaan, serta pencapaian tridarma perguruan tinggi secara menyeluruh, keberadaan unit-unit pendukung memiliki peran dan fungsi yang strategis.
Oleh karena itu, Universitas Hasanuddin memberikan perhatian yang sama terhadap standar dan kualitas unit pendukung akademik, melalui akreditasi.
Hal iti,Direktur Komunikasi Unhas, Ir. Suharman Hamzah, Ph.D., menjelaskan unit pendukung di lingkungan Universitas Hasanuddin yang dipersiapkan untuk pemenuhan standar akreditasi antara lain Laboratorium, Perpustakaan, Rumah Sakit Pendidikan (RSPTN) Unhas, Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGMP) Unhas, serta manajemen dan pelayanan administrasi.
Dimana sepanjang tahun 2021, Unhas semakin membuktikan kapasitas pengelolaan layanan unit pendukungnya untuk memenuhi standar kualitas yang diinginkan oleh pemangku kepentingan. Melalui Badan Standardisasi Nasional (BSN), Unhas memperoleh penghargaan dan standarisasi berupa akreditasi laboratorium.
Universitas Hasanuddin juga berhasil memperoleh Anugerah Perak untuk kategori Organisasi Pendidikan Tinggi pada ajang Standar Nasional Indonesia (SNI) Awards 2021.
Perhelatan yang digelar oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) tahun 2021 ini bertajuk “16th National Quality Award of Indonesia”, berlangsung di Auditorium Soemitro Djojohadikoesoemo Gedung B.J. Habibie, pada tanggal 18 Novemebr 2021.
Penghargaan yang diterima Unhas merupakan yang tertinggi dan terbaik untuk Kategori Organisasi Pendidikan.
SNI Awards atau The National Quality Award of Indonesia merupakan penghargaan tertinggi dari Pemerintah Republik Indonesia skala nasional bagi organisasi yang menerapkan SNI secara konsisten dalam kompetisi global dengan kinerja tinggi dan kemampuan mengelola perubahan serta bertransformasi.
Penghargaan ini bertujuan meningkatkan kinerja organisasi serta kemampuan manajemen tata kelola.
BSN memiliki indikator kriteria penilaian yang terdiri atas profil organisasi, perencanaan strategis, manajemen sumber daya, kepemimpinan, hasil bisnis, fokus pelanggan, operasional dan pengukuran, analisis serta manajemen pengetahuan.
BSN juga melakukan penilaian berdasarkan metode ADLI (Approach, Deployed, Learning, and Innovation) dan LeTCI (Level, Tren, Comparation, and Integration), yang sekaligus mencari keunggulan inovasi maupun terobosan.
Selain itu, juga ditelaah prinsip penerapan SNI dan kontribusi dalam kegiatan standardisasi serta dampak penerapan SNI terhadap kinerja perubahan.
Sebelumnya pada April 2021, BSN secara resmi menyerahkan sertifikat akreditasi untuk empat laboratorium Unhas, yaitu:
1. Laboratorium Bioteknologi Terpadu Fakultas Peternakan,
2. Laboratorium Biofarmaka Fakultas Farmasi,
3. Laboratorium Kimia Biofisik Fakultas Kesehatan Masyarakat, dan
4. Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Sains Fakultas MIPA Unhas.
Kepala BSN Drs. Kukuh. S. Achmad., M.Sc., secara langsung memberikan sertifikat akreditasi laboratorium tersebut, yang telah memenuhi standar ISO 17025. Akreditasi laboratorium berdampak kepercayaan terhadap validasi hasil pengukuran.
Ini adalah upaya Unhas untuk menunjukkan komitmen dalam memastikan hasil validitas dari laboratorium dalam konteks tridarma dan sesuai standar dari BSN.
“Pelayanan administrasi dan tata kelola Unhas tidak luput dari perhatian pimpinan Unhas. Sertifikat ISO 9001:2015 bernomor QEC25400 menunjukkan bagaimana Unhas secara konsisten menjaga dan menjalankan sistem manajemen kualitas. Sertifikat ISO ini melingkupi 22 unit kerja utama di lingkungan Unhas,” kata Suharman.
Selain laboratorium, unit pendukung lainnya seperti Perpustakaan yang dikelola oleh UPT Perpustakaan Unhas telah mendapatkan akreditasi A kembali setelah melakukan proses re-akreditasi.
Unit pendukung lain yang juga telah memperoleh akreditasi adalah Rumah Sakit Pendidikan (RSPTN) dan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGMP) Unhas. RSPTN Unhas telah memperoleh akreditasi paripurna sejak 2017. Pada tahun 2018, juga telah terakreditasi sebagai Rumah Sakit Pendidikan.
Selain akreditasi dari KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit), Unhas juga memiliki Laboratorium Bio Safety Level (BSL) 2 dan 3 yang memenuhi standar pengujian Covid-19 sesuai Surat Keputusan Menteri Kesehatan. Kedua laboratorium ini menjadi rujukan penanganan Covid-19 di Sulawesi Selatan.
Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Unhas juga mendapatkan akreditasi paripurna dari KARS, dan tercatat sebagai RS pendidikan pertama di bawah naungan universitas yang berstatus sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Capaian lainnya adalah berhasilnya Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Unhas, bersama RSPTN Unhas dan Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo (RSWS) mendapatkan pengakuan dari Komite Etik Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Nasional (KEPPKN) Kementerian Kesehatan RI.(*/ir)