MAKASSAR, RAKYATSULBAR.COM – Mengawal mahasiswa agar unggul dan semakin maju menjadi cita-cita besar Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Muslim Indonesia (UMI), Dr Suharni Andi Fachrin, S. Pd, M Kes.
Sebagai satu satunya Dekan perempuan di UMI Makassar, Dr Suharni berupaya menjawab tantangan pendidikan yang belakangan mengalami pergeseran akibat pandemi Covid-19.
Kurang lebih setahun, Dr Suharni menjadi Dekan FKM hingga kondisi krisis kesehatan menyerang. Tentu perlu upaya agar mampu keluar dari kondisi demikian, lebih lagi karena pendidikan tak bisa berhenti hanya karena virus yang doyan bermutasi tersebut.
Berangkat dari kondisi demikian, srikandi yang telah berkiprah menjadi dosen selama 20 tahun ini memperkuat sistem IT fakultas serta mencari peluang tidak hanya di dalam negeri tetapi juga luar negeri.
“Saya selalu optimis, kalau Allah SWT punya mau tidak ada satupun yang bisa mengubah. Covid-19 mengharuskan kita di dunia pendidikan tetap adaptif dengan keadaan,” ujar Dr Suharni saat di temui di FKM UMI, Rabu (29/12).
Berbekal prinsip adaptif dan inovatif ini, Dr Suharni kemudian membangun kerja sama hingga ke luar negeri.
“Kami kemudian berupaya melakukan kerja sama dengan luar negeri seperti Jepang dan Taiwan. Kami bahkan menghadirkan pengajar dari Taiwan sehingga anak-anak makin bersemangat menerima pendidikan meski secara daring,” ungkapnya.
Tidak hanya kerja sama, dibawah naungan Dr Suharni, FKM akan terus melebarkan sayap dengan hadirnya program studi baru di 2022.
“Kami menggagas program studi S1 dan profesi Kebidanan serta S3 Kesehatan Masyarakat, sekarang dalam proses dan mungkin akan rampung di 2022. Kami juga membuka kelas daring untuk program studi profesi sebab situasi pandemi menganjurkan demikian,” ujarnya.
Lebih jauh, Dr Suharni menjelaskan, agar mahasiswa FKM terserap di dunia kerja, FKM menjalin kerja sama di berbagai rumah sakit.
“Kami telah bekerja sama dengan berbagai rumah sakit seperti rumah sakit Provinsi, rumah sakit di Maros dan rumah sakit di Kendari,” sebutnya.
Dr Suharni berharap, terpilihnya ia menjadi satu satunya srikandi yang menjabat sebagai Dekan di UMI mampu menjadi contoh bahwa perempuan mampu berkiprah di berbagai tempat, tidak terkecuali di dunia pendidikan. (Hik)