MAKASSAR,RAKYATSULBAR.COM— Setelah melayani vaksinasi Covid-19 dengan memprioritaskan peserta vaksin pelajar, lansia dan penyandang disabilitas pada Jumat (3/9/2021) lalu, hari ini Alumni Akpol 95 Patriatama kembali menggelar Vaksinasi massal dengan membuka dan melayani vaksinasi untuk masyarakat umum di Jln. K.S. Tubun No. 10 Kota Makassar, Sabtu (4/9/2021).
Sebanyak 3000 dosis Vaksin Covid-19 jenis Sinovac dan Astra Zeneca disiapkan sejak kemarin dan hari ini, dengan pelayanan jenis Sinovac melayani dosis 1 dan 2 sedangkan pelayanan jenis Astrazeneca melayani vaksinasi dosis 2.
“Kami dari lulusan Akpol 1995 Patriatama melaksanakan vaksinasi massal tanggal 3-4 September 2021, Alhamdulillah hari ini di Mako Satbrimob Polda Sulsel telah berlangsung selama dua hari dan jumlah total perhari ini adalah 3.000, kita sudah mencapai target dan mudah-mudahan jam berikutnya sampai di jam 14.30 WITA dan kita bisa melebihi target yang kita tentukan yaitu 3.000 vaksin untuk masyarakat Sulawesi Selatan”, kata Dansat Brimob Polda Sulsel Kombes Pol. Muhammad Anis P.S., S.I.K., M.Si. yang juga merupakan alumni Akpol 95.
Para peserta vaksinasi ini melalui beberapa tahapan sebelum divaksin, peserta vaksin terlebih dahulu melakukan registrasi, pemeriksaan tekanan darah dan screening oleh dokter sebagai penentu apakah peserta memenuhi syarat untuk divaksin atau tidak, setelah itu peserta bisa divaksin dan peserta diobservasi serta penginputan data untuk mendapatkan sertifikat vaksin. Hal tersebut diungkapkan oleh dr. Asnany (Dokter Biddokkes Polda Sulsel).
“Harapan kami, setelah divaksin agar peserta vaksin dapat beristirahat yang cukup dan apabila ada keluhan dapat menghubungi tenaga kesehatan terdekat”, tutur Asnany.
Dalam pelaksanaan ini juga terlihat personel Satbrimob Polda Sulsel membantu peserta vaksin lansia penyandang disabilitas dalam pelaksanaan proses vaksinasi.
Dansat Brimob Polda Sulsel juga menegaskan kegiatan yang digelar ini sebagai bentuk upaya Polda Sulsel bersama Alumni Akpol 95 dalam membantu pemerintah dalam menangani Covid-19 di Sulsel.