MAMUJU,RAKYATSULBAR.COM–Pemerintah desa Tampalang kecamatan Tapalang, meluncurkan program Satu Hafidz Satu Dusun (SAH1D), sebuah program pembinaan kepada santri untuk melahirkan Hafidz dan hafidza ditingkat dusun.
Peluncurannya dihadiri oleh Bupati Mamuju Hj. Sitti Sutinah Suhardi bersama Kepala kementerian agama kabupaten Mamuju Drs.H.Mahmuddin, masih dalam suasana pembatasan dan penerapan protokol kesehatan di desa Tampalang,Kamis, ( 19/8)
“Program SAH1D adalah turunan dari penjabaran visi Mamuju Keren pemerintah kabupaten Mamuju, yang didalamnya telah memprogramkan satu desa satu pondok tahfidz dan desa Tampalang di targetkan bisa menjadi promotor terhadap program tersebut sehingga dapat di ikuti oleh semua desa di kabupaten Mamuju,”terang Selvi Plt kepala desa Tampalang
Selvi menbahkan program tersebut telah disinergikan dengan kementerian agama untuk memberikan pendampingan dan bimbingan metode menghafal al-Quran dengan baik.
Sementara itu pula,Bupati mamuju Hj. Sitti Sutinah Suhardi, mengaku, apa yang telah diprogramkan oleh desa Tampalang adalah hal yang luar biasa dan perlu mendapat dukungan demi kebaikan bersama, karena lahirnya para hafidz dan hafidza tentu akan menjadi berkah bagi semua.
“Saya berharap program tersebut dapat menginspirasi semua desa dan kelurahan di Mamuju, sehingga diwaktu mendatang akan lahir generasi qurani yang akan membawa kemaslahatan bagi daerah kabupaten Mamuju.”Terang Sutinah
Ia memastikan, pemerintah kabupaten Mamuju akan menjamin keberadaan para guru di tiap pondok tahfidz, dengan menyiapkan gaji bagi mereka yang mengajarkan Al-Quran dengan besaran hingga dua juta rupiah.
Sementara itu pula,Kepala kantor Kementerian Agama kabupaten Mamuju, Drs.H.Mahmuddin, secara khusus mengapresiasi program SAH1D oleh pemerintah desa Tampalang yang dianggap belum pernah ditemuinya di daerah lain, penjabat yang baru beberapa hari bertugas di Mamuju ini juga memberikan saran agar progran tersebut dapat berkelanjutan serta memiliki nilai lebih, hendaknya dapat didaftar di kementerian agama, sehingga dapat menerima sertifikat dan didaftar secara online ke pusat.
“Saya berharap agar para guru maupun pemerintah desa setempat dapat segera mencatat jumlah santri yang akan dibina untuk segera diusahakan mendapatkan kitab suci al-quran khusus bagi penghafal atau hafidz. “Harap Mahmuddin (hms/sdr)