Dominan Setelah Pulau Jawa, Sulsel Tempatkan 24 Santrinya ke Pendidikan Tinggi Lewat Jalur Prestasi

  • Bagikan

MAKASSAR,RAKYATSULSEL.COM— Dari 21 perguruan tinggi mitra Kementerian Agama dalam pelaksanaan Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB), 19 diantaranya telah mengumumkan hasilnya yaitu; UIN Alauddin Makassar, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Walisongo Semarang, UIN Sumatera Utara, ITS Surabaya, UGM Yogyakarta, Unisma, UPI Bandung, Universitas Negeri Jakarta, Unusia, Unwahas Semarang, Uninus Bandung, Universitas Islam Makassar, Universitas Mataram, serta IAI Bunga Bangsa Cirebon, Senin, (31/05). Sementara 2 perguruan tinggi lainnya yakni Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Indonesia (UI) akan diumumkan pada 30 Juni mendatang.

Terdapat 24 santri asal Sulawesi Selatan yang dinyatakan lulus melenggangkan kaki di tingkat Pendidikan tinggi yang kemudian disebut sebagai mahasantri tersebar merata dihampir seluruh perguruan tinggi mitra.

Kepala Bidang PD. Pontren Kemenag Sulsel, H. Mulyadi saat menerima salinan pengumuman Direktorat Pendidikan Islam Kementerian Agama RI mengaku bangga atas capaian yang diperoleh santri-santri Sulawesi Selatan.

Menurut Mulyadi, ini merupakan capaian luarbiasa yang ditunjukkan oleh santri-santri kita dari tahun ke tahun. “Peran besar pondok pesantren di sulsel dalam melakukan pembinaan santri juga sangat kami apresiasi, pesantren tidak hanya memberikan ruang kajian keilmuan keislaman saja, tetapi juga kajian keilmuan lainnya dalam porsi yang seimbang sehingga mampu mentransformasikan nilai agama dalam konteks kekinian”, ujarnya.

Dominasi Sulawesi Selatan diluar pulau jawa menempatkan santri berprestasi mengisi ruang perguruan tinggi favorit di Indonesia patut kita apresiasi tinggi, ini merupakan modal besar kita melahirkan ahli, tidak hanya ahli dibidang agama saja namun kami berharap akan lahir scientists dalam bidang keilmuan lain, harapnya.

Selanjutnya, seperti yang menjadi arahan sekaligus pedoman dari Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Waryono, kami berharap agar santri yang lulus untuk segera melalukan tahapan pemberkasan dengan melakukan koordinasi dengan narahubung masing-masing perguruan tinggi maupun melalui contact center PBSB, tambahnya.

Selain itu, para santri juga dapat berkoordinasi sekaligus meminta pendampingan kepada Community of Santri Scholars of Ministry of Religious Affairs (CSSMoRA) untuk validasi data dan dokumen, sambungnya.

“Kami juga menitip pesan agar para santri yang lulus tetap mewaspadai segala bentuk penipuan dan pungutan liar yang mengatasnamakan Kementerian Agama. Segala informasi terkait dapat diakses melalui situs resmi kami https://ditpdpontren.kemenag.go.id atau dengan menghubungi contact center PBSB, tutupnya.(*)

  • Bagikan