MAMUJU,RAKYATSULBAR.COM-Momentum dialog dengan pimpinan sinode dan pimpinan organisasi gereja dimanfaatkan dengan maksimal oleh Kakanwil Kemenag Sulbar, H. M. Muflih B. Fattah untuk memyampaikan program moderasi beragama sekaligus menekankan penanggulangan penyebaran Covid-19 di wilayah provinsi Sulawesi Barat.
Dalam kegiatan yang diprakarsai oleh Bimas Kristen Kanwil Kemenag Sulbar tersebut H. M. Muflih memaparkan program moderasi beragama yang sedang digaungkan oleh Kementerian Agama kepada para tokoh agama kristen yang hadir.
“Sebagai tokoh agama maka suara dan tutur kata kitalah yang akan didengar oleh umat kita masing-masing, kita tidak mau di indonesia muncul aliran-aliran radikal, kita tidak mau muncul gerakan yang ekstrim terhadap salah satu sisi,” tutur mantan Kabid Bimas Islam tersebut.
“Diharapkan melalui pembinaan-pembinaan keagamaan, kita getol menekan aliran-aliran seperti ini, mengingat sulawesi barat merupakan jalur perlintasan strategis dari beberapa provinsi,”terangnya
Orang nomor satu Kanwil Kemenag Sulbar ini juga menyampaikan bahwa dalam waktu dekat akan mengadakan perkemahan pemuda lintas agama yang rencananya akan diadakan di kabupaten Polman bulan juni mendatang, demi mempersiapkan kegiatan tersebut Kakanwil telah mengundang langsung Menteri Agama.
“Ini demi mewujudkan program moderasi beragama yang digaungkan kementerian agama,” pungkas beliau.
Pada kesempatan yang sama Kakanwil juga menuai harap dari peran para tokoh agama kristen dalam menekan penyebaran Covid-19 se-Sulawesi Barat.
“Dibutuhkan peran saudara-saudari sekalian sebagai tokoh agama, sebagai pemuka agama yang didengar oleh umatnya masing-masing, kita harapkan prokes berjalan, jangan hanya jalan ditempat,” tandasnya.
Lanjut “Secara khusus di bulan ramadan ini, kami juga telah memberikan pengarahan langsung kepada imam-imam masjid agar selalu mengingatkan jamaahnya untuk patuh protokol kesehatan dalam kegiatan-kegiatan keagamaan yang melibatkan orang banyak,” urai pria kelahiran Majene ini.
Berkaitan dengan konten media sosial, di akhir penyampaian Kakanwil menekankan kepada tokoh agama agar bertindak sebagai pengawas sekaligus penangkal konten-konten media sosial yang mengarah kepada hoax, ujaran kebencian dan isu-isu intoleran.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari tersebut dihadiri oleh 35 peserta dari masing-masing pimpinan sinode dan pimpinan organisasi gereja se-provinsi sulawesi barat.
Melalui tema “penguatan moderasi beragama dalam merawat kemajemukan”, Pembimas Kristen Kanwil Kemenag Sulbar, Ayub, M.Pd.K berharap kegiatan ini bisa memperkuat pemahaman terhadap pimpinan sinode/pimpinan organisasi gereja untuk merawat kemajemukan. (Adv)