LUWU UTARA,RAKYATSULBAR.COM— Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Luwu Utara melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), terus berupaya mengatasi persoalan genangan air yang acap kali terjadi ketika curah hujan yang cukup tinggi mengguyur kota Masamba, seperti yang terjadi pada Jumat 1 Januari 2021 kemarin.
Plt. Kepala Dinas PUPR, Rusydi Rasyid, mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan upaya penanganan darurat atau sementara agar persoalan ini sedikit bisa teratasi, sambil menunggu penanganan permanen yang nantinya akan dilakukan pemerintah pusat melalui Badan Jalan Nasional, yang rencananya akan dilakukan tahun 2021 ini.
“Saat ini yang kita lakukan adalah penanganan sementara dulu, seperti pengerukan saluran-saluran yang terbuka untuk mengangkat tumpukan sedimen supaya arus air kembali lancar mengalir, tapi sekali lagi ini sifatnya sementara, sambil menunggu penanganan permanen dari pemerintah pusat,” kata Rusydi, Sabtu (2/1/2021), di Masamba.
Selain itu, pihaknya juga akan mencari saluran-saluran atau tempat-tempat yang tersumbat untuk kemudian dilakukan pembukaan saluran agar tidak ada lagi drainase tersumbat yang dapat mengakibatkan genangan di mana-mana. “Nanti juga kita lihat di hilir, kita cek di mana tempat-tempat tersumbat, kemudian kita buka di situ,” jelasnya.
Rusydi juga mengatakan, selain di hilir, penanganan di sepanjang jalan poros (jalan nasional), juga terus dilakukan. “Di sepanjang jalan poros kita juga lakukan pengerukan saluran yang mengarah ke masjid Syuhada. Bahkan semua saluran sudah dipasangi turap untuk menaikkan material yang ada sebagai penahan masuknya air,” terang dia.
Masih lanjut Rusydi, yang menarik pada Minggu 3 Januari 2021 besok, pihaknya akan melakukan pengerjaan peninggian badan jalan di sepanjang jalan poros atau jalan nasional yang selama ini selalu tergenang pasca-hujan deras, sehingga mengakibatkan terjadinya kemacetan lalu lintas di sepanjang jalan poros tersebut.
“Besok kita mulai peninggian badan jalan untuk jalan poros. Meski jalan ini kewenangannya pemerintah pusat, karena memang jalan nasional, tapi kita sudah minta izin ke pihak balai, agar daerah bisa tangani dulu. Paling tidak, kalau misalnya ada peninggian, air tidak lagi naik ke jalan, sehingga kelancaran lalu lintas tetap terjaga,” imbuhnya.
Untuk penanganan permanen oleh pemerintah pusat melalui Badan Jalan Nasional, akan dilakukan paling lambat medio tahun ini. “Semua proses masih berlangsung, tapi desain penanganan permanennya sudah ada. Jadi nanti akan dibuat kanal-kanal permanen dalam kota. Tentu akan disesuaikan dengan postur jalan nasional,” tandasnya. (LH)