MAKASSAR,RAKYATSULBAR.COM– – Bunda PAUD Sulawesi Selatan (Sulsel) Hj Liestiaty F Nurdin mengukuhkan Pengurus Pokja (Kelompok Kerja) Bunda PAUD Sulsel di Eboni Ballroom, Gammara Hotel, Kota Makassar.
Pengukuhan ditandai penyematan pin kepada sang Ketua Pokja yakni Hj Ainun Jariah. Dua orang anggota lainnya adalah Nur Anti dan Gemala Faoza mewakili total pengurus pada tiga bidang berbeda yakni SDM, Humas dan Kerja Sama serta Litbang.
Dikatakan Lies bahwa pengurus tersebut telah lama bekerja, hanya saja baru dikukuhkan.
Disamping karena kesibukan dirinya pada berbagai organisasi, juga disebabkan Pandemi COVID-19 yang menunda banyak hal yang telah teragenda sebelumnya.
“Selamat ya kepada para pengurus Pokja Bunda PAUD Sulsel. Teman-teman ini bekerja sudah lama ya, tapi baru bisa dikukuhkan dan ini momen yang tepat,” ujarnya.
Pengukuhan bertepatan dengan digelarnya Rakor (Rapat Koordinasi) bersama seluruh Bunda PAUD dan pengurus dari 24 Kabupaten/Kota di Sulsel. Di mana dihelat selama dua hari, 17 hingga 18 Desember 2020.
“Pokja Bunda PAUD ini kita harap ada juga di daerah nantinya. Dibentuk untuk membantu Bunda PAUD dalam bekerja, membuat program sampai dengan merealisasikannya serta melakukan pelaporan, semua itu untuk mendukung Pendidikan Anak Usia Dini semakin berjaya ke depan,” kata Lies.
Dengan Pokja yang terbentuk di tingkat provinsi, menurutnya menjadi jalan untuk menginisiasi pembentukan Pokja di Kabupaten dan Kota. Dia berharap mutu pendidikan anak dapat lebih meningkat, demikian halnya mutu pendidik dan tenaga kependidikan ikut meningkat.
“Masa Pandemi COVID-19 ini dibutuhkan peran lebih untuk meningkatkan mutu pendidikan, khususnya anak usia dini. Bagaimana kita menyikapi penerapan era normal baru, anak-anak lebih banyak di rumah, tapi tetap bisa belajar dan tidak tertinggal jauh,” ujarnya.
Langkah taktis dilakukan Ketua Bunda PAUD SulSel diantaranya, menjalin kerja sama dengan stasiun televisi nasional. Menyajikan konten pembelajaran terutama untuk PAUD.
Lalu, Bunda PAUD Sulsel juga menggelar lomba cipta dan nyanyi lagu anak. Dengan harapan semakin beragam lagu anak bisa dinyanyikan anak-anak, bukan justru memperbanyak lagu bernuansa cinta ataupun romantisme yang justru lebih layak bagi orang dewasa saja. (*)