Remaja Jadi Pelopor Untuk mengurangi Pernikahan Dini

  • Bagikan

MAMUJU, RAKYATSULBAR.COM– Pelajar SMAN 1 Polewali, Nurul Bayani menorehkan prestasi membanggakan.

Ia kini sedang menyiapkan diri mengikuti Apresiasi Duta dan Jambore Ajang Kreativitas Remaja (ADU JAK) 2020 secara virtual sebagai Duta GenRe Putri Provinsi Sulbar pada 23 November hingga 3 Desember mendatang.

Selain unggul dalam bidang akademik, Nuni sapaan akrabnya juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap seluruh remaja. Sambil mengasah kompetensi lain dalam dirinya, agar memiliki soft skill yang mumpuni seperti public speaking. Ia juga melakukan hobby traveling bersama teman-temannya sambil menyebar informasi terkait Pernikahan Dini.

Sambil jalan-jalan ke daerah yang belum terlalu tersentuh teknologi, ia membawa ular tangga raksasa, berisi pertanyaan dan pernyataan seputar pernikahan dini. Katanya biar sambil mengedukasi.

“Apalagi di masa pandemi ini, PBM di sekolah digantikan dengan PJJ, akibatnya interaksi antara remaja dan guru akan sangat minim, apalagi lingkungan kita, Sulbar sangat mendukung remaja untuk Nikah Dini, pemikiran orang tua yang terbawa perspektif orang dulu dan remaja yang kekurangan informasi, makanya saya dan teman-teman bikin inovasi “Reduce”. Walaupun gerakan kami ini belum menyeluruh, baru desa Kunyi yang sudah kami sisir, tapi tidak masalah, setidaknya kami memulai untuk peduli dengan aksi”. Jelas Nuni saat diwawancarai melalui telfon.

Di masa pandemi, lanjut Nuni, gerakan serba dibatasi dan harus tetap menerapkan protokol kesehatan. Oleh karenanya, Ia dan teman-teman tidak pernah terlepas dari masker dan cuci tangan. Respon dari remaja di desa Kunyi juga cukup baik, bermodalkan teman yang berasal dari sana untuk mengumpulkan temannya yang lain dalam jumlah yang dibatasi, hanya 5-7 orang, kita main, mengedukasi, kemudian terjun ke sungai.

“Saya sangat senang melihat teman-teman di sana bisa menerima informasi dari kami PIK-R Semesta Hati, yah walaupun harus sambil main ular tangga raksasa dulu, biar mereka tertarik” ujarnya.
Nuni berharap, gerakan ini bisa terus berjalan dan meluas, lebih jauh menyentuh seluruh wilayah, agar edukasi terkait pernikahan dini bisa didapatkan seluruh remaja, dimanapun mereka berada. Pastinya harus dengan sesuatu yang menarik seperti permainan agar remaja mau memperhatikan. Bahkan jika bisa, Ia ingin membentuk PIK-R di setiap desa dan pelosok, agar virus GenRe bisa menggeser posisi virus Corona. (radarsulbar.co.id)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *